Santi dan Dina mengunci dan meninggalkan kelenteng pukul 14.30 WIB ketika mendung mulai memenuhi langit Kota Blitar.
Menurut Dina, selama puluhan tahun kelenteng tersebut selalu dijaga, kecuali setelah Agustus lalu ketika nenek Marsiah (66) pensiun dari tugasnya sebagai pekerja kelenteng.
"Sebelumnya sampai Agustus, Bu Marsiah selalu ada di kelenteng, dia bahkan tidur di kelenteng. Agustus lalu dia pensiun setelah 25 tahun kerja di sini," tutur Dina.
Seandainya Marsiah belum pensiun, kata Dina, mungkin musibah itu tidak akan terjadi karena segera ada yang mengetahui ketika api belum membesar.
"Tapi mungkin ini sudah kehendak alam," ujarnya.
Baca juga: Berusia 136 Tahun, Ini 5 Fakta Kebakaran Kelenteng Poo An Kiong Blitar
Santi sebetulnya digadang-gadang menggantikan posisi Marsiah, namun sementara ini belum memungkinkan karena Santi harus mengurus anak-anaknya di rumah.
Kelenteng Poo An Kiong terbakar pada Senin sekitar pukul 15.00 WIB.
Warga sekitar mulai menyadari terjadinya kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB ketika api dan asap tebal mulai membumbung tinggi di atas atap kelenteng.
Api baru benar-benar dapat dipadamkan sekitar pukul 17.30 WIB.
Petugas pemadam kebakaran berhasil mencegah api merembet ke bangunan lain termasuk kawasan pada penduduk di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo.
Namun, api dipastikan menghanguskan ruang depan menyerupai sebuah balai dan juga ruang pemujaan di mana puluhan patung dewa berusia lebih dari 100 tahun diletakkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.