Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Santi, Lihat Kelenteng Poo An Kiong Blitar Terbakar: Saya seperti Tak Percaya

Kompas.com - 23/11/2021, 12:47 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kelenteng Poo An Kiong di Kota Blitar di Jawa Timur dilalap api, Senin (22/11/2021).

Sehari setelah kebakaran, seorang pekerja kelenteng, Santi (39) menuturkan kembali saat-saat ketika kebakaran tersebut terjadi.

Baca juga: Kelenteng Berusia 138 Tahun di Blitar Terbakar, Ruang Patung Dewa-dewi Hangus

Hendak pasang ember tadah hujan

Santi baru beberapa menit menginjakkan kaki di rumahnya di Kelurahan Sukorejo, Senin (22/11/2021). Ketika itu, gerimis mulai turun.

Santi teringat ada dua atau tiga titik di kelenteng yang bocor. Dia pun hendak kembali ke kelenteng berusia 136 tahun itu untuk memasang ember tadah air hujan.

Baru beberapa jengkal keluar dari rumahnya, Yulianto, tukang parkir di sekitar kelenteng, meminta kunci pintu gerbang kelenteng.

Dari Yulianto, Santi mengetahui, telah terjadi kebakaran di kelenteng.

Santi syok, karena baru sekitar 30 menit sebelumnya dirinya dan dua pengurus mengunci pintu-pintu dan gerbang kelenteng, kemudian pulang.

Baca juga: Patung Dewa Berusia Ratusan Tahun Diperkirakan Ikut Terbakar di Kelenteng Poo An Kiong Blitar

Dia lebih syok lagi saat menyaksikan warga telah mengerumuni kelenteng, sementara api serta asap tebal membumbung dari atap kelenteng.

"Saya seperti tidak percaya yang saya saksikan," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Patung Dewa Berusia Ratusan Tahun Diperkirakan Ikut Terbakar di Kelenteng Poo An Kiong Blitar

Garis polisi dipasang di pintu gerbang kelenteng Poo An Kiong di Jalan Merdeka, Kota Blitar, Selasa (23/11/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Garis polisi dipasang di pintu gerbang kelenteng Poo An Kiong di Jalan Merdeka, Kota Blitar, Selasa (23/11/2021)

 

Santi mendekat ke pintu pintu gerbang, kemudian ke halaman kelenteng, tapi tidak tahu apa yang harus dia lakukan

Dalam kepanikan, Santi mencoba masuk menerobos kobaran api. Sejumlah orang yang ada di lokasi pun menahan Santi.

Santi mulai sedikit tenang ketika sejumlah pengurus kelenteng tiba.

Ketika mobil pemadam kebakaran mulai bekerja, Santi berkumpul dengan sejumlah pengurus kelenteng dan sesekali dirinya menangis.

Pingsan

Ketika api sudah mulai mereda, Santi kembali mendekati gerbang kelenteng.  Menyaksikan kerusakan yang terjadi, Santi tiba-tiba pingsan.

Dia kemudian digotong ke klinik kesehatan milik TNI AD yang berada persis di sebelah kelenteng di Jalan Merdeka, Kota Blitar itu.

"Saya baru bangun ketika mendengar suara anak bungsu saya memanggil-manggil," ujarnya.

Baca juga: Saksikan Kelenteng Poo An Kiong Blitar Hangus Terbakar, Santi Histeris lalu Pingsan

Tidak ada penjaga

Kelenteng yang didirikan tahun 1885 itu memang ditutup setiap hari antara pukul 14.30 hingga 15.00 WIB.

Pintu utama kelenteng dan pintu gerbang kelenteng dikunci dari luar.

Tiga duplikat kunci dipegang oleh tiga orang, salah satunya Santi.

Baca juga: Soal Dugaan ASN Terima Bantuan Sosial, Begini Tanggapan Pemkot Blitar

 

Santi dan Dina mengunci dan meninggalkan kelenteng pukul 14.30 WIB ketika mendung mulai memenuhi langit Kota Blitar.

Menurut Dina, selama puluhan tahun kelenteng tersebut selalu dijaga, kecuali setelah Agustus lalu ketika nenek Marsiah (66) pensiun dari tugasnya sebagai pekerja kelenteng.

"Sebelumnya sampai Agustus, Bu Marsiah selalu ada di kelenteng, dia bahkan tidur di kelenteng. Agustus lalu dia pensiun setelah 25 tahun kerja di sini," tutur Dina.

Seandainya Marsiah belum pensiun, kata Dina, mungkin musibah itu tidak akan terjadi karena segera ada yang mengetahui ketika api belum membesar.

"Tapi mungkin ini sudah kehendak alam," ujarnya.

Baca juga: Berusia 136 Tahun, Ini 5 Fakta Kebakaran Kelenteng Poo An Kiong Blitar

Santi sebetulnya digadang-gadang menggantikan posisi Marsiah, namun sementara ini belum memungkinkan karena Santi harus mengurus anak-anaknya di rumah.

Kelenteng Poo An Kiong terbakar pada Senin sekitar pukul 15.00 WIB.

Warga sekitar mulai menyadari terjadinya kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB ketika api dan asap tebal mulai membumbung tinggi di atas atap kelenteng.

Api baru benar-benar dapat dipadamkan sekitar pukul 17.30 WIB.

Petugas pemadam kebakaran berhasil mencegah api merembet ke bangunan lain termasuk kawasan pada penduduk di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo.

Namun, api dipastikan menghanguskan ruang depan menyerupai sebuah balai dan juga ruang pemujaan di mana puluhan patung dewa berusia lebih dari 100 tahun diletakkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com