Santi mendekat ke pintu pintu gerbang, kemudian ke halaman kelenteng, tapi tidak tahu apa yang harus dia lakukan
Dalam kepanikan, Santi mencoba masuk menerobos kobaran api. Sejumlah orang yang ada di lokasi pun menahan Santi.
Santi mulai sedikit tenang ketika sejumlah pengurus kelenteng tiba.
Ketika mobil pemadam kebakaran mulai bekerja, Santi berkumpul dengan sejumlah pengurus kelenteng dan sesekali dirinya menangis.
Ketika api sudah mulai mereda, Santi kembali mendekati gerbang kelenteng. Menyaksikan kerusakan yang terjadi, Santi tiba-tiba pingsan.
Dia kemudian digotong ke klinik kesehatan milik TNI AD yang berada persis di sebelah kelenteng di Jalan Merdeka, Kota Blitar itu.
"Saya baru bangun ketika mendengar suara anak bungsu saya memanggil-manggil," ujarnya.
Baca juga: Saksikan Kelenteng Poo An Kiong Blitar Hangus Terbakar, Santi Histeris lalu Pingsan
Kelenteng yang didirikan tahun 1885 itu memang ditutup setiap hari antara pukul 14.30 hingga 15.00 WIB.
Pintu utama kelenteng dan pintu gerbang kelenteng dikunci dari luar.
Tiga duplikat kunci dipegang oleh tiga orang, salah satunya Santi.
Baca juga: Soal Dugaan ASN Terima Bantuan Sosial, Begini Tanggapan Pemkot Blitar