Saat bertemu dan berbincang, tidak ada satupun pembahasan terkait Pilpres 2024.
"Artinya obrolan kebangsaan itu yang kita bicarakan saya sampaikan, kegelisihan saya. Tapi ngomong politik praktis, politik kekuasaan rata-rata belum, masih ngomongin kontribusi partai itu ke Jabar, masalah bangsa secara umum," ujar Emil.
Emil mengatakan, kontestasi nasional bukan matematika.
Dia mencontohkan Ma'ruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden RI. Saat Pilpres 2019, jarang bahkan tidak pernah terlihat Ma'ruf Amin berkampanye.
Begitu juga saat Prabowo Subianto menggandeng Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden.
"Hikmahnya, tugas manusia berusaha, setelah itu takdir yang menentukan. Saya juga sama, ikhtiar, tahu diri ada kekurangan diperbaiki, ada prestasi dipertahankan. Takdir menentukan apakah usaha ini membuat pintu terbuka atau tertutup. Dua opsi itu disiapkan mentalnya," ujar Emil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.