Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gubernur Kalimantan Barat Geram terhadap Pengusaha Sawit…

Kompas.com - 12/11/2021, 10:24 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - “Saya tidak mau lagi berhubungan lagi sama mereka. Percayalah, selama yang namanya Sutarmidji jadi gubernur, tidak akan mau berhubungan lagi sama perusahaan sawit.”

Pernyataan itu dilontarkan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada Selasa (9/11/2021).

Kegeraman Sutarmidji terhadap perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut berkaitan dengan penanganan bencana banjir yang berlangsung di sejumlah daerah di Kalimantan Barat (Kalbar).

“Sekarang katanya sudah kumpulkan bantuan, terserahlah mau kumpulkan apa pun, kita tak peduli. Memangnya tidak ada perusahaan sawit, kita tidak bisa urus masyarakat,” ujarnya.

Dalam sebuah pertemuan di kantornya, Sutarmidji mengaku telah mengusir 20 perwakilan pengusaha sawit.

Baca juga: Kisah Gubernur Sutarmidji Usir 20 Pengusaha Sawit dari Pertemuan Soal Banjir: Mereka Cuma Cari Kaya

Menurutnya, pengusiran tersebut dilakukan karena tidak ada keputusan mengenai penanganan banjir di (Kalbar).

“Kemarin kumpul dengan asosiasi perkebunan sawit, alasannya banyak amat, bilang saja tidak mau bantu banjir. Ada 20 pengusaha sawit. Jadi di pertemuan itu tidak ada keputusan, jadi saya usir dari kantor gubernur,” jelasnya kepada wartawan.

Sutarmidji mengatakan, pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan lantaran orang-orang yang hadir hanyalah perwakilan.

“Yang datang itu cuma centeng-centeng saja. Orang-orang yang cuma disuruh ngomong, tapi tak bisa ambil keputusan. Mereka kira, pemerintah daerah ini bisa dibuatnya main-main. Saya usir semua,” ucapnya.

Baca juga: Usir Pengusaha Sawit dari Rapat soal Banjir, Gubernur Kalbar Bakal Cabut Izin Lahan Tak Ditanam

 

Buat rusak jalan

Gubernur Kalbar SutarmidjiKOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Gubernur Kalbar Sutarmidji

Kata Sutarmidji, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) tak memiliki kontribusi terhadap daerah, selain membuat jalan rusak.

Dirinya juga mengaku tak kenal dengan satu pun pengurus Gapki.

"Saya tidak kenal Gapki, saya tak pernah berhubungan apa pun. Apa yang sudah diberikan Gapki selain jalan rusak,” tuturnya, Kamis (11/11/2021).

Ia membantah telah menempatkan orang kepercayaannnya di dalam kepengurusan Gapki.

“Masang orang bagaimana, orang mana yang dipasang. Apa manfaatnya saya masang orang di Gapki? Justru saya tak mau kenal itu Gapki," sebutnya.

Baca juga: Gubernur Kalbar Sebut Pengusaha Sawit Hanya Buat Jalan Rusak, tapi Tak Beri Kontribusi

Usulkan cabut lahan konsesi yang tak ditanam

Dikatakan Sutarmidji, dirinya bakal mengusulkan pencabutan izin lahan konsesi yang tidak ditanam.

“Lahan-lahan konsesi mereka yang tidak mereka tanam, mau saya usulkan untuk dicabut. Ada apa pun saya tidak peduli. Mau mereka diprotes masyarakat terserah saja,” tandasnya.

Dia menuturkan, ke depannya, dirinya enggan berhubungan dengan pihak-pihak perkebunan kelapa sawit.

Pasalnya, kata Sutarmidji, perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu penyebab banjir di Kalbar.

“Alasannya kebun mereka tidak di daerah terdampak banjir, betul memang, tapi ekosistem itu satu kesatuan. Bukan terpisah. Itu otak mereka itu cuma mau cari kaya di Kalbar. Tapi tak mau peduli,” ungkapnya.

Baca juga: Dianggap Tak Peduli Bencana Banjir, Ini Tanggapan Pengusaha Sawit Kalbar

 

Tanggapan Gapki Kalbar

Ilustrasi kebun sawitKOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Ilustrasi kebun sawit

Sejumlah pernyataan Gubernur Sutarmidji ditanggapi oleh Gapki Kalbar.

Ketua Gapki Kalbar Purwati Munawir menyebutkan, pihaknya telah menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kalbar. Bantuan-bantuan itu juga masih terus disalurkan.

“Gubernur Kalbar memang orangnya 'spontan', mungkin saat itu, karena permintaannya lamban direspons atau dipenuhi seolah-olah perusahaan tidak peduli. Padahal situasi kondisi perusahaan beda-beda," paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Selama Sutarmidji Jadi Gubernur, Tak Akan Mau Berhubungan Sama Perusahaan Sawit

Purwati menyatakan, berkomitmen untuk membantu korban banjir di Kalbar.

“Kami komitmen membantu korban banjir Kalbar. Penyaluran bantuan tahap satu sebanyak 10.000 paket sembako. Melibatkan 25 perusahaan. Tahap kedua akan direncanakan kemudian sekitar 10.000 paket,” urainya.

Terkait perkataan Gubernur Kalbar Sutarmidji yang menyebutkan perkebunan sawit menjadi penyebab banjir, Purwati berujar bahwa pernyataan itu kurang bijak.

Pasalnya, saat ini banjir terjadi di mana-mana.

Baca juga: Kebun Sawit Tersembunyi Ditemukan di Kawasan Suaka Margasatwa GSK

Dia juga menekankan, seluruh perusahaan perkebunan di bawah Gapki sudah memiliki perizinan mulai dari izin lokasi, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), dan Izin Usaha Perkebunan (IUP).

Purwati menegaskan, perusahaan perkebunan sawit bakal mendukung Pemerintah Provinsi Kalbar yang telah bekerja sama dengan baik selama ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com