Salin Artikel

Saat Gubernur Kalimantan Barat Geram terhadap Pengusaha Sawit…

KOMPAS.com - “Saya tidak mau lagi berhubungan lagi sama mereka. Percayalah, selama yang namanya Sutarmidji jadi gubernur, tidak akan mau berhubungan lagi sama perusahaan sawit.”

Pernyataan itu dilontarkan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada Selasa (9/11/2021).

Kegeraman Sutarmidji terhadap perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut berkaitan dengan penanganan bencana banjir yang berlangsung di sejumlah daerah di Kalimantan Barat (Kalbar).

“Sekarang katanya sudah kumpulkan bantuan, terserahlah mau kumpulkan apa pun, kita tak peduli. Memangnya tidak ada perusahaan sawit, kita tidak bisa urus masyarakat,” ujarnya.

Dalam sebuah pertemuan di kantornya, Sutarmidji mengaku telah mengusir 20 perwakilan pengusaha sawit.

Menurutnya, pengusiran tersebut dilakukan karena tidak ada keputusan mengenai penanganan banjir di (Kalbar).

“Kemarin kumpul dengan asosiasi perkebunan sawit, alasannya banyak amat, bilang saja tidak mau bantu banjir. Ada 20 pengusaha sawit. Jadi di pertemuan itu tidak ada keputusan, jadi saya usir dari kantor gubernur,” jelasnya kepada wartawan.

Sutarmidji mengatakan, pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan lantaran orang-orang yang hadir hanyalah perwakilan.

“Yang datang itu cuma centeng-centeng saja. Orang-orang yang cuma disuruh ngomong, tapi tak bisa ambil keputusan. Mereka kira, pemerintah daerah ini bisa dibuatnya main-main. Saya usir semua,” ucapnya.

Kata Sutarmidji, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) tak memiliki kontribusi terhadap daerah, selain membuat jalan rusak.

Dirinya juga mengaku tak kenal dengan satu pun pengurus Gapki.

"Saya tidak kenal Gapki, saya tak pernah berhubungan apa pun. Apa yang sudah diberikan Gapki selain jalan rusak,” tuturnya, Kamis (11/11/2021).

Ia membantah telah menempatkan orang kepercayaannnya di dalam kepengurusan Gapki.

“Masang orang bagaimana, orang mana yang dipasang. Apa manfaatnya saya masang orang di Gapki? Justru saya tak mau kenal itu Gapki," sebutnya.

Usulkan cabut lahan konsesi yang tak ditanam

Dikatakan Sutarmidji, dirinya bakal mengusulkan pencabutan izin lahan konsesi yang tidak ditanam.

“Lahan-lahan konsesi mereka yang tidak mereka tanam, mau saya usulkan untuk dicabut. Ada apa pun saya tidak peduli. Mau mereka diprotes masyarakat terserah saja,” tandasnya.

Dia menuturkan, ke depannya, dirinya enggan berhubungan dengan pihak-pihak perkebunan kelapa sawit.

Pasalnya, kata Sutarmidji, perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu penyebab banjir di Kalbar.

“Alasannya kebun mereka tidak di daerah terdampak banjir, betul memang, tapi ekosistem itu satu kesatuan. Bukan terpisah. Itu otak mereka itu cuma mau cari kaya di Kalbar. Tapi tak mau peduli,” ungkapnya.

Ketua Gapki Kalbar Purwati Munawir menyebutkan, pihaknya telah menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kalbar. Bantuan-bantuan itu juga masih terus disalurkan.

“Gubernur Kalbar memang orangnya 'spontan', mungkin saat itu, karena permintaannya lamban direspons atau dipenuhi seolah-olah perusahaan tidak peduli. Padahal situasi kondisi perusahaan beda-beda," paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis.

Purwati menyatakan, berkomitmen untuk membantu korban banjir di Kalbar.

“Kami komitmen membantu korban banjir Kalbar. Penyaluran bantuan tahap satu sebanyak 10.000 paket sembako. Melibatkan 25 perusahaan. Tahap kedua akan direncanakan kemudian sekitar 10.000 paket,” urainya.

Terkait perkataan Gubernur Kalbar Sutarmidji yang menyebutkan perkebunan sawit menjadi penyebab banjir, Purwati berujar bahwa pernyataan itu kurang bijak.

Pasalnya, saat ini banjir terjadi di mana-mana.

Dia juga menekankan, seluruh perusahaan perkebunan di bawah Gapki sudah memiliki perizinan mulai dari izin lokasi, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), dan Izin Usaha Perkebunan (IUP).

Purwati menegaskan, perusahaan perkebunan sawit bakal mendukung Pemerintah Provinsi Kalbar yang telah bekerja sama dengan baik selama ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/12/102428978/saat-gubernur-kalimantan-barat-geram-terhadap-pengusaha-sawit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke