Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titipkan Mayat ke Adik Ipar, Ini Cerita Ibu di Sidoarjo yang Aniaya Anak Balitanya hingga Tewas

Kompas.com - 11/11/2021, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AS (24), seorang ibu di Simokerto, Kota Surabaya, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan anak.

Korban adalah anak kandung AS yang berinsial MTP (4).

Kepada petugas, AS mengaku menganiaya anaknya karena kesal korban buang air besar di celana.

Titipkan mayat dan bohong ke adik ipar

Kasus tersebut terungkap pada Selasa (9/11/2021) sore. Saat itu AS menemui adik iparnya, Indah dan bercerita jika MTP sudah meninggal dunia.

AS bercerita jika anaknya jatuh hingga mengalami beberapa luka memar di tubuh. Tak hanya bercerita, AS juga menitipkan mayat anaknya ke adik iparnya itu.

Baca juga: Ibu Aniaya Anaknya yang Masih Balita hingga Tewas, Kesal Korban Sering BAB di Celana

"Karena rumahnya kakak saya (suami pelaku) ini kan di sini (serumah dengan keluarga)," kata Indah dilansir dari Tribunnews.com.

"Ibu itu datang ngabari kalau anaknya meninggal dunia. Saya lihat kok ada luka memar, katanya terjatuh. Saya percaya saja," kata Indah.

Sang nenek curiga

Seorang ibu rumah tangga berinisial AS, warga Kecamatan Simokerto, Surabaya, ditangkap Polrestabes Surabaya lantaran diduga melakukan penganiaayan terhadap anak kandungnya hingga tewas.DOK. POLRESTABES SURABAYA Seorang ibu rumah tangga berinisial AS, warga Kecamatan Simokerto, Surabaya, ditangkap Polrestabes Surabaya lantaran diduga melakukan penganiaayan terhadap anak kandungnya hingga tewas.
Selang tiga kemudian, nenek korban datang ke rumah untuk melihat kondisi cucunya.

Saat kain disingkap, sang nenek kaget melihat cucunya mengeluarkan busa di mulut dan hidung. Selain itu ada beberapa kondisi luka memar di tubuhnya.

Ia pun melaporkan hal tersebut ke RT dan diteruskan ke polisi.

"Neneknya itu tidak terima. Karena memang yang merawat korban dari umur tiga bulan sampai empat tahun itu ya neneknya. Akhirnya laporan ke RT terus diteruskan ke polisi," imbuh Indah.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan membawa korban ke kamar jenazah RSUD Rd Soetomo untuk otopsi.

Baca juga: Ibu Aniaya Anak Kandung Usia 4 Tahun hingga Kakinya Patah, Polisi: Sudah Sering Melakukan Kekerasan terhadap Korban

Baru 2 minggu diasuh sang ibu

Indah bercerita, sejak lahir MTP diasuh oleh neneknya. Namun sejak 2 minggu terakhir MTP dibawa oleh ibunya, AS untuk diasuh.

Menurut Indah, AS dikenal tak ramah. Tak hanya memukul sang anak, ia juga diketahui kerap memukul suaminya.

AS juga jarang bersosialisasi dengan keluarga maupun tetangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com