Dari olah TKP yang telah dilakukan pihak kepolisian, diketahui bila jasad tersebut merupakan MHA yang telah dilaporkan hilang oleh keluarganya lima hari lalu.
Dugaan semakin menguat setelah pihak keluarga mengenali dari pakaian yang dikenakan oleh MHA.
Pada saat terakhir sebelum dilaporkan hilang, MHA memang sempat bermain hujan-hujanan dengan empat orang temannya, tidak jauh dari lokasi tempat penemuan jasad.
Ketika empat rekannya mengajak pulang, MHA justru mengatakan supaya ditinggal dan bakal kembali pulang sendiri.
Namun hingga ditunggu lama, MHA tak juga pulang ke rumah.
Baca juga: Ketua RT Ungkap Sosok Terduga Teroris yang Ditangkap di Gresik: Pendiam tapi Suka Kasih Petuah Agama
Kemudian mereka melakukan pencarian tapi tidak berhasil menemukan MHA, sehingga melaporkan kejadian kehilangan ke jajaran Polsek Manyar.
Korban diduga terperosok ke dalam selokan pada saat bermain hujan-hujanan, sementara arus air yang kuat pada saat itu membuat korban hanyut dan tidak berdaya untuk dapat menyelamatkan diri hingga kemudian meninggal dunia.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Windu.
Pihak keluarga korban juga tidak mempermasalahkan terkait kejadian ini, dengan menganggapnya sebagai musibah dan takdir Tuhan.
Keluarga korban juga tidak berkenan dilakukan otopsi, dengan tertuang dalam surat pernyataan yang telah mereka tanda tangani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.