SURABAYA, KOMPAS.com - Bonek Mania terus memperjuangkan nasib klub kebanggaanya Persebaya Surabaya yang seakan-akan terzalimi oleh berbagai hal yang diduga dilakukan oleh wasit maupun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Perjuangan itu dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan Pengurus Asprov PSSI Jawa Timur di Kantor PSSI Jatim, Jalan Ketampon, Surabaya, Selasa (9/11/2021) malam.
Pertemuan yang berjalan sekitar tiga jam itu akhirnya menghasilkan titik temu setelah Bonek berkomitmen untuk membatalkan aksi demonstrasi yang direncanakan akan berlangsung besok bertepatan pada Hari Pahlawan.
Baca juga: Penampakan Boeing 777 F Muat Logistik WSBK Mendarat di Bandara Lombok
Dalam pertemuan itu, pentolan-pentolan Bonek yang hadir langsung menyampaikan segala keluhan.
Pada intinya terkait dengan revolusi sepak bola Indonesia.
"Pertimbangan kami, pertama aksi demonstrari ini tentu tidak kita kehendaki karena faktor pandemi. Walau sudah level 1, aksi besar kita khawatir juga. Namun, kita harus mendapat kepastian. Tadi ada lima poin yang sudah disepakati dan dibacakan bersama," ujar salah satu pentolan Bonek, Andi Kristiantono.
Lima poin yang disepakati itu, pertama adalah revolusi total sistem sepak bola nasional.
Kedua, tindak tegas semua wasit sepak bola Indonesia yang tidak menjujung semangat fairplay, respect, dan sportivitas.
Ketiga, transparansi dan publikasi hukuman kepada perangkat pertandingan yang dikenai sanksi, terutama pertandingan antara Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan yang digelar tanggal 21 Oktober 2021.