Terbantu platform digital
Menurutnya, adanya platform digital sangat membantu pelaku UMKM seperti dirinya untuk bangkit.
"Sangat membantu bagi kami (pelaku UMKM). Sekarang pun banyak pelaku UMKM yang mengandalkan berjualan secara online.
Baca juga: Kisah Para Pemuda di Jember Bikin Gerakan Foto Produk UMKM Gratis
Lahir dari ide spontan
Sinok Mille Crepes ini lahir secara tak sengaja pada 2017 lalu. Awalnya ia hanya menjual gelato saja. Saat itu ia iseng membuatkan cemilan untuk putranya. Ternyata sang putra sangat antusias. Bahkan juga suaminya.
"Secara spontan suami bilang, kenapa enggak dijual sekalian bu," ujar perempuan kelahiran Grobogan, 25 Maret 1986 itu.
Baca juga: Pandemi, Selebgram dan Pramugari Ini Buka Jasa Endorse Gratis untuk UMKM
Di Karawang Mille Crepes salah satu hal yang baru. Bahkan ia sempat bingung saat ada yang bertanya itu penganan apa. Namun lambat laun, banyak yang mengenal mille crepes buatan Diantika.
"Bahkan tetangga awalnya tidak tahu saya jualan apa," ujar dia.
Baca juga: Permudah Pemasaran Toko Kelontong dan UMKM, Pemkot Surabaya Luncurkan Aplikasi Peken
Ia menyebut label Sinok ia pakai bersama dua saudarinya yang masing - masing membuka usaha sendiri sejak 2011 lalu. Sinok sendiri berarti anak perempuan.
"Karena kami bertiga anak perempuan. Di Semarang, tempat asal saya, anak perempuan kerap di panggil Nok. Sama artinya dengan neng dalam bahasa Sunda," ujar dia.
Baca juga: Cerita Pelaku UMKM Raup Omzet Rp 30 Juta Per Bulan Setelah Jadi Mitra Tokopedia