Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Pemasaran Toko Kelontong dan UMKM, Pemkot Surabaya Luncurkan Aplikasi "Peken"

Kompas.com - 29/10/2021, 20:05 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan meluncurkan aplikasi Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (Peken) Surabaya pada Minggu (31/10/2021).

Aplikasi belanja online ini sudah bisa diakses oleh masyarakat untuk memilih produk-produk berkualitas karya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Surabaya.

Kepala Diskominfo Kota Surabaya M Fikser mengatakan, aplikasi ini nantinya bisa diakses oleh masyarakat umum.

Aplikasi web mobile tersebut dapat dipasang di ponsel berbasis android. Di dalamnya juga memiliki beberapa fitur.

Fikser mengungkapkan, fitur yang pertama adalah Toko Kelontong. Dalam fitur ini, masyarakat dapat memilih berbagai kebutuhan pokok mulai dari beras, gula, minyak, dan sebagainya.

Sedangkan yang kedua adalah fitur UMKM, di dalam fitur ini ada beberapa pilihan produk, seperti berupa kraf, fashion, dan kuliner.

"Jadi masyarakat tinggal pilih saja. Karena ini kan seperti marketplace pada umumnya, tinggal pilih sesuai kebutuhan, klik masukkan ke keranjang, konfirmasi ke penjual, setelah itu pembeli transfer," kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/10/2021).

Fikser menjelaskan, yang membuat Peken Surabaya berbeda dengan aplikasi toko daring lainnya, yakni tidak ada bank penengah antara penjual dan pembeli.

Baca juga: Anak Mantan Ketua DPRD Surabaya Jadi Terdakwa Jual Beli Plasma Konvalesen, Sang Ayah Terjerat Kasus Korupsi

Hal itu, kata dia, membuat penjual dan pembeli akan merasa lebih aman dan nyaman ketika transaksi. Selain itu, cara ini berguna untuk meminimalkan terjadinya salah transfer.

"Pemerintah sebagai penengah, kalau ada trouble di level bawah, kita yang selesaikan. Maka dari itu,  supaya orang merasa aman dan nyaman ketika transaksi, kita lakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap toko yang akan mendaftarkan diri di Peken Surabaya," ucap Fikser.

Masih soal transaksi, Fikser melanjutkan, pada aplikasi ini juga disediakan fitur pembayaran QR code untuk seluruh bank.

Selain itu, setiap transaksi akan mendapatkan laporan yang nantinya digunakan untuk bahan evaluasi pegiat UMKM.

"Nanti bakal ketahuan UMKM mana saja yang perlu mendapat pembinaan bagi yang pasarnya kurang. Itu nantinya akan dapat intervensi dari pemerintah, seperti membantu manajemen keuangannya dan bantu pemasaran juga," kata Fikser.

"Jadi ada semacam bintang untuk penilaian produknya dari customer, diharapkan ada untungnya bagi UMKM yang bergabung," ujar dia.

Aplikasi ini rencananya dilaunching bersamaan dengan event Surabaya Fashion Week (SFW) di Grand City Mal, Surabaya, pada 31 Oktober 2021.

Pada acara ini, terdapat pula aneka produk UMKM asal Kota Surabaya yang dipamerkan. Sementara itu, bagi pegiat UMKM yang ingin mendaftarkan brand-nya di Peken Surabaya, akan dibantu proses verifikasi oleh Disperindag Kota Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Regional
Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Regional
'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

Regional
PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Regional
Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Regional
Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Regional
Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Regional
Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Regional
Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Regional
Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Regional
Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Regional
Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi 'Online' oleh Kepala Dusun di Boalemo

Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi "Online" oleh Kepala Dusun di Boalemo

Regional
Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com