Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah UMKM Sinok Mille Crepes, Terhantam PPKM hingga Rumahkan 2 Pegawai, Bangkit Berkat Penjualan "Online"

Kompas.com - 04/11/2021, 18:30 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Siang itu, Rabu (3/11/2021), Diantika bergegas dari duduknya. Rupanya ada pesanan yang masuk dari aplikasi penjualan digital. Dengan terampil, tangan Diantika membentuk mille creps pesanan pelanggan.

Perempuan bernama lengkap Diantika Permatasari Widagdho itu, sejak pandemi Covid-19 memang lebih mengandalkan penjualan melalui platform digital atau secara online.

Baca juga: Kisah Elis, Jualan Sego Babat Secara Online, Omzet Capai Rp 24 Juta Sebulan

Sejak awal, ia memang memakai aplikasi penjualan online lokal. Setelah Gojek masuk di Karawang dan Sinok masuk di GoFood, Diantika mengklaim penjualan dan pemasaran meningkat.

"Orang lebih banyak tau Sinok dari GoFood, selain dari sosial media," ucap Diantika kepada Kompas.com.

Baca juga: Mengenal iWarga, Aplikasi Sedekah Makanan dan Barang Bekas secara Online dari Purwokerto

Diantika bercerita, pelanggan Sinok Mille Crepes kini 70 persen dari online, baik dari sosial media maupun marketplace. Sedang 30 persen sisanya dari offline.

"Sejak pandemi, pelanggan juga lebih banyak pesan secara online, baik melalui direct message Instagram, WhatsApp, maupun melalui aplikasi penjualan online. Salah satunya GoJek," kata dia.

Baca juga: Manfaatkan Penjualan Online, Industri Bakpia Rumahan Mulai Bangkit dari Pandemi

Bisnis sempat terhantam PPKM

Diantika mengaku sempat merumahkan dua karyawannya saat virus Covid-19 memuncak. Sinok Mille Crepes dan beberapa produk lainnya pun sempat berhenti produksi.

Apalagi pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca juga: Cerita Petani Hidroponik Terancam Gulung Tikar akibat Pandemi, Terbantu Penjualan Online

"Sempat berhenti satu bulan," kata Diantika sembari membentuk Sinok Mille Crepes.

Rupanya ibu dua anak itu tak mau pasrah begitu saja. Ia mengumpulkan niat untuk bangkit. Ia tidak ingin pelanggan Sinok Mille Crepes, label produknya, lari.

"Saya khawatir pelanggan kangen dengan Sinok," seloroh Diantika.

Baca juga: Kisah Usaha Batik Sepiak Khas Belitong, Sempat Terseok Saat Pandemi, Bangkit Kembali Berkat Penjualan Online

 

Terbantu platform digital

Azam, salah seorang warga Karawang tengah memesan Sinok Mille Crepes melalui aplikasi Gojek, Kamis (4/11/2021).KOMPAS.COM/FARIDA Azam, salah seorang warga Karawang tengah memesan Sinok Mille Crepes melalui aplikasi Gojek, Kamis (4/11/2021).
Menurutnya, adanya platform digital sangat membantu pelaku UMKM seperti dirinya untuk bangkit. 

"Sangat membantu bagi kami (pelaku UMKM). Sekarang pun banyak pelaku UMKM yang mengandalkan berjualan secara online.

Baca juga: Kisah Para Pemuda di Jember Bikin Gerakan Foto Produk UMKM Gratis

Lahir dari ide spontan

Sinok Mille Crepes ini lahir secara tak sengaja pada 2017 lalu. Awalnya ia hanya menjual gelato saja. Saat itu ia iseng membuatkan cemilan untuk putranya. Ternyata sang putra sangat antusias. Bahkan juga suaminya.

"Secara spontan suami bilang, kenapa enggak dijual sekalian bu," ujar perempuan kelahiran Grobogan, 25 Maret 1986 itu.

Baca juga: Pandemi, Selebgram dan Pramugari Ini Buka Jasa Endorse Gratis untuk UMKM

Di Karawang Mille Crepes salah satu hal yang baru. Bahkan ia sempat bingung saat ada yang bertanya itu penganan apa. Namun lambat laun, banyak yang mengenal mille crepes buatan Diantika.

"Bahkan tetangga awalnya tidak tahu saya jualan apa," ujar dia.

Baca juga: Permudah Pemasaran Toko Kelontong dan UMKM, Pemkot Surabaya Luncurkan Aplikasi Peken

Ia menyebut label Sinok ia pakai bersama dua saudarinya yang masing - masing membuka usaha sendiri sejak 2011 lalu. Sinok sendiri berarti anak perempuan.

"Karena kami bertiga anak perempuan. Di Semarang, tempat asal saya, anak perempuan kerap di panggil Nok. Sama artinya dengan neng dalam bahasa Sunda," ujar dia.

Baca juga: Cerita Pelaku UMKM Raup Omzet Rp 30 Juta Per Bulan Setelah Jadi Mitra Tokopedia

 

Ikut UMKM Juara

Suatu waktu, Diantika mencari soal pelatihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di search engine. Ia pun iseng masuk dalam grup Whatsapp UMKM di Karawang.

"Saya kemudian ditawari masuk UMKM Juara. Saya coba tawaran itu," ujar dia.

Diantika pun merasa beruntuk ikut UMKM Juara. Sebab selain dimentori perihal UMKM hingga pemasaran secara digital, ia juga dipantu soal pengurusan legalitas. Pun jaringan bertukar pikiran semakin bertambah.

"Kerap ada bimbingan maupun workshop soal UMKM. Bahkan yang masuk UMKM Juara ada mentornya. Satu mentor megang beberapa pelaku UMKM," ungkapnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Karawang Ade Sudiana mengatakan, pihaknya tengah berupaya menggaungkan produk -produk UMKM di daerahnya. Sebab baginya UMKM adalah penggerak perekonomian, bahkan tulang punggung ekonomi saat pandemi.

"Kita memberikan pelatihan -pelatihan kepada para pelaku UMKM. Diantaranya soal pemasaran digital dan manajemen," kata dia.

Program pengembangan UMKM, kata Ade, menjadi salah satu program unggulan di Karawang. Sebab, UMKM diyakini sebagai tulang punggung perekonomian, terutama saat pandemi.

"UMKM banyak yang terdampak pandemi. Namun di sisi lain mereka penggerak ekonomi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com