Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mobil Dinas Polisi yang Dikendarai Pegawai Honorer Terlibat Kecelakaan, Kaki Korban Diamputasi

Kompas.com - 01/11/2021, 09:56 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto mengusut kasus kecelakaan yang melibatkan mobil dinas Polsek Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan sebuah motor di Desa Kabukarudi.

Kecelakaan itu terjadi di depan Mes Puskesmas Kabukarudi, Jalan Jurusan Lamboya-Gaura, Desa Kabukarudi, Kecamatan Lamboya, Sumba Barat, Jumat (29/10/2021) malam.

Irwan mengatakan, dua warga terluka akibat kecelakaan itu, mereka adalah pengendara sepeda motor Marinus Pati Doang (17 dan Simon Kedu Duka (24).

Arianto menjelaskan kronologi insiden kecelakaan antara mobil dinas polisi dan motor Supra X 125 yang dikendarai Marinus tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Gaura-Lamboya pada Jumat, pukul 20.00 Wita.

Motor yang membawa Marinus dan Simon datang dari arah jalan jurusan Gaura-Lamboya. Tiba di lokasi kejadian, Marinus mengambil jalur kanan.

Baca juga: Polres Sumba Barat Dirikan 2 Pos Penyekatan PPKM Level 3, Ini Syarat bagi Pelaku Perjalanan

Marinus hendak mendahului motor yang berada di depannya. Nahas, motor itu menabrak mobil dinas Polri bernomor polisi XXII 54-34 yang datang dari arah berlawanan.

Akibat kecelakaan itu Marinus dan Simon dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak, Sumba Barat.

Bahkan, korban bernama Simon harus menjalani amputasi pada kaki kanannya.

"Patah tulangnya," kata Arianto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/10/2021) malam.

Menurut Arianto, kecelakaan itu terjadi akibat kelalaian pengendara motor Honda Supra X 125.

Hal tersebut berdasarkan hasil olah TKP dari laporan polisi dengan nomor LP/A/37/X/ SPKT. Sat Lantas/Polres Sumba Barat/Polda NTT/2021.

"Kejadian kecelakaan itu baru besok kita gelarkan, siapa yang salah dan siapa yang benar," ungkap Arianto.

 

Mobil dinas polisi dikendarai pegawai honorer

Arianto menambahkan, Seksi Propam Polres Sumba Barat memeriksa dua polisi di Polsek Lamboya.

Polisi yang diperiksa merupakan petugas piket di Polsek Lamboya pada Jumat (29/10/2021) malam.

Mereka diperiksa karena kendaraan dinas itu ternyata dikendarai pegawai honorer atau anggota bantuan polisi (Banpol) berinisial KK.

KK mengendarai mobil itu bukan untuk kegiatan dinas, tetapi diminta membeli sesuatu oleh petugas piket.

"Ada dua anggota yang piket, yang menyuruh honorer (Banpol) itu untuk keluar beli rokok atau beli apa itu. Ini kami lagi periksa mereka ini," kata Arianto.

Arianto menegaskan, pegawai honorer tidak boleh mengendarai mobil dinas polisi. Seharusnya, mobil dinas dikendari anggota Polri.

Baca juga: 4 Warga Terjaring Razia Premanisme di Pasar Lama Sumba Barat, 1 Orang Diproses Hukum

"Prosedurnya enggak boleh. Makanya saya proses. Anggota yang piket itu kok bisa mengizinkan mobil itu dipakai sama Banpol itu, kan enggak benar itu. Apalagi sampai kecelakaan seperti itu," ujar Arianto lagi.

Kapolsek diperiksa

Selain dua anggota polisi, Kapolsek Lamboya juga dijadwalkan diperiksa Seksi Propam Poles Sumba Barat pada Senin (1/11/2021).

Arianto mengatakan, dua polisi yang diduga menyuruh banpol memakai kendaraan dinas itu akan diberi sanksi jika terbukti bersalah.

Polres Sumba Barat juga akan memeriksa apakah Kapolsek Lamboya pernah mengingatkan para anggota bahwa kendaraan dinas tidak boleh dikendarai pegawai honorer banpol.

"Kalau tidak benar, ya Kapolsek yang tanggung jawab. Kan seperti itu. Karena sudah jelas perintah dari Bapak Kapolri, kalau memang ada terjadi kesalahan, jangan potong ekor. Potong kepala," kata Arianto.

(KOMPAS.com/Kontributor Sumba, Ignasius Sara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com