Lantaran tak ada jaringan internet dan listrik, sebanyak 10 orang siswa kelas 5 SDI Nebura itu terpaksa menyeberangi laut untuk mengikuti simulasi ANBK.
Dari sekolah itu mereka berangkat menggunakan perahu motor sewaan.
Butuh waktu 1 jam menuju SMA Negeri 1 Talibura, tempat mereka mengikuti ujian ANBK tersebut.
Valerianus Masrinto Moat Wisang, proktor SDI Nebura, menjelaskan, dirinya bersama anak-anak datang ke SMA 1 Talibura untuk mengikuti simulasi ANBK online, karena di sekolah itu tidak ada jaringan internet dan listrik.
Baca juga: Demi Sinyal Internet, Pelajar SMP di NTT Terpaksa Ujian di Gunung Ile Lewotolok yang Sedang Meletus
"Kita ke sini, 1 hari sebelum pelaksanaan simulasi ANBK ini. Anak-anak datang ke sini dengan perahu motor. Kami bayar Rp 200 ribu, 1 kali jalan," jelas Valerianus kepada awak media, di lokasi, Rabu.
Selain jaringan internet, kata dia, minimnya fasilitas seperti komputer juga membuat mereka ikut ANBK di SMA 1 Talibura.
Jumlah komputer di SDI Nebura tidak cukup dengan total peserta yang mengikuti simulasi ANBK.
"Banyak kendala untuk aktivitas yang membutuhkan komputer, listrik, dan internet ini. Harapannya, ke depan pemerintah bisa perhatian fasilitas di SDI Nebuta," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.