Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kapolres Nunukan Pukul Anggotanya, Bid Propam Polda Kaltara Pastikan Kasus Diproses Tuntas

Kompas.com - 27/10/2021, 06:10 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus pemukulan yang dilakukan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nunukan AKBP SA terhadap anggotanya, Brigpol SL, bakal diproses sampai tuntas.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Dearystone Supit.

Ia mengungkapkan, pihaknya tidak membenarkan kekerasan yang dilakukan AKBP SA.

Saat ini, Bid Propam Polda Kaltara tengah memeriksa AKBP SA dan Brigpol SL.

Baca juga: Korban Pemukulan Kapolres Nunukan Meminta Maaf dan Mengaku Salah

"Masalah pemukulan ini menjadi atensi pimpinan, sehingga kami prioritaskan. Saat ini pemeriksaan sedang dilakukan dan akan kami lanjutkan sampai tuntas," ujarnya, Selasa (26/10/2021).

Dearystone mengatakan, AKBP SA dan Brigpol SL diduga melanggar kode etik Kepolisian Republik Indonesia.

Terkait hal itu, keduanya disebut bakal mendapat sanksi.

"Semua tentang kode etik, karena kalau masalah pidananya, anggota kan tidak melaporkannya ke Reskrim," ucapnya.

Kini, Kapolres Nunukan AKBP SA telah dinonaktifkan oleh Kapolda Kaltara.

Baca juga: Videonya Memukul Anak Buah Viral, Kapolres Nunukan Dinonaktifkan

 

Brigpol SL minta maaf

Brigpol SL yang menjadi korban pemukulan Kapolres Nunukan menyampaikan permintaan maaf kepada atasannya.

Permintaan maaf tersebut direkam dalam sebuah video berdurasi 58 detik.

Dalam video itu, SL mengaku lalai terhadap perintah pimpinannya.

“Dengan beredarnya video tersebut, saya sangat menyesal dan saya membenarkan tidak melaksanakan perintah pimpinan," tuturnya.

SL menjelaskan, usai insiden pemukulan itu, dirinya telah menghadap ke AKBP SA untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Baca juga: Usai Dipukul Kapolres Nunukan, Brigpol SL Dimutasi ke Polsek

Brigpol SL mengaku telah melanggar perintah

Dearystone mengonfirmasi video itu diunggah oleh Brigpol SL.

Saat diperiksa oleh Bid Propam Polda Kaltara, SL yang bertugas sebagai staf bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengaku telah melanggar perintah untuk mengawal Zoom meeting dengan Mabes Polri.

"Anggota (SL) diminta standby, jika sewaktu-waktu terjadi trouble, tapi ternyata anggota itu pergi, dan benar terjadi trouble dua kali. Setelah dicari-cari tidak ada, beberapa kali ditelepon, tidak diangkat malah dimatikan,” papar Dearystone.

"Selesai acara baru datang, dicoba ditelepon oleh Kapolres, ternyata aktif saja HP-nya. Itu yang membuat Kapolres emosi," sambungnya.

Kata Dearystone, meski Brigpol SL telah meminta maaf, hal tersebut tidak akan menghentikan proses dugaan pelanggaran etik ini.

Baca juga: Video Saat Dipukul Kapolres Nunukan Jadi Viral, Brigpol SL Minta Maaf dan Mengaku Salah, Ini Alasannya


 

Brigpol SL unggah video pemukulan Kapolres Nunukan

Selepas kejadian itu, AKBP SA memutasi SL ke Kepolisian Sektor (Polsek) Krayan.

Wilayah Krayan berbatasan dengan Malaysia. Lokasi itu bisa dibilang terpencil karena hanya bisa didatangi dengan pesawat perintis.

Adanya mutasi tersebut diduga membuat Brigadir SL kesal.

Baca juga: Diduga Viralkan Videonya Dipukul Kapolres Nunukan, Brigpol SL Diperiksa

Ia lantas menyebarkan rekaman closed-circuit television (CCTV) yang menampilkan tindakan pemukulan Kapolres Nunukan ke media sosial.

"Mungkin dia merasa terlalu jauh, akhirnya tak terima dan memviralkan itu," jelas Dearystone.

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi pada 21 Oktober 2021 di Aula Markas Polres Nunukan, Kalimantan Utara.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kaesang Pangarep Putra Bungsu Presiden Jokowi Gabung PSI, Rudy: 'Ndak' Masalah bagi Saya

Kaesang Pangarep Putra Bungsu Presiden Jokowi Gabung PSI, Rudy: "Ndak" Masalah bagi Saya

Regional
Gunung Sampah TPA Sukawinatan Palembang Terbakar, Api Mulai Dekati Rumah Warga

Gunung Sampah TPA Sukawinatan Palembang Terbakar, Api Mulai Dekati Rumah Warga

Regional
Seleksi KPU di Jambi Dituding Banyak Kecurangan, Anggota Timsel Lapor ke KPU Pusat

Seleksi KPU di Jambi Dituding Banyak Kecurangan, Anggota Timsel Lapor ke KPU Pusat

Regional
Sekolah Laporkan Istri Polisi yang Mengamuk karena Anaknya Diimunisasi

Sekolah Laporkan Istri Polisi yang Mengamuk karena Anaknya Diimunisasi

Regional
Nelayan di Nunukan Hamili Anak Kandung dan Bunuh Bayinya yang Baru Lahir

Nelayan di Nunukan Hamili Anak Kandung dan Bunuh Bayinya yang Baru Lahir

Regional
Semobil dengan Megawati Usai Rakernas PDI-P, FX Rudy Ditanya Kondisi Solo

Semobil dengan Megawati Usai Rakernas PDI-P, FX Rudy Ditanya Kondisi Solo

Regional
2 Kurir Fredy Pratama Ditangkap, Aset Suami Selebgram Adelia Kembali Disita

2 Kurir Fredy Pratama Ditangkap, Aset Suami Selebgram Adelia Kembali Disita

Regional
BNNP Jateng Tak Menduga 1 Kilogram Sabu Bisa Kecolongan Lolos di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Adi Soemarmo

BNNP Jateng Tak Menduga 1 Kilogram Sabu Bisa Kecolongan Lolos di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Adi Soemarmo

Regional
Saat Rombongan Anies Baswedan Dicegat Ratusan Warga di Purworejo

Saat Rombongan Anies Baswedan Dicegat Ratusan Warga di Purworejo

Regional
Mantan Polisi Tewas di Kolam Tambang, Keluarganya Demo ke Mapolres Bangka Tengah

Mantan Polisi Tewas di Kolam Tambang, Keluarganya Demo ke Mapolres Bangka Tengah

Regional
Anies Baswedan Sebut Alexis Tempat Maksiat, Hanya Perlu Selembar Kertas dan Tanda Tangan untuk Ditutup

Anies Baswedan Sebut Alexis Tempat Maksiat, Hanya Perlu Selembar Kertas dan Tanda Tangan untuk Ditutup

Regional
Pacaran di Lokasi Pondok Kelapa, 13 Anak di Bawah Umur Ditangkap Polisi Syariah

Pacaran di Lokasi Pondok Kelapa, 13 Anak di Bawah Umur Ditangkap Polisi Syariah

Regional
Direksi dan Komisaris Kompak Lakukan Kejahatan Perbankan, 12 Jadi Tersangka

Direksi dan Komisaris Kompak Lakukan Kejahatan Perbankan, 12 Jadi Tersangka

Regional
Soal Kasus 'Bullying' di Balikpapan, Polisi Sebut Korban Sudah Divisum

Soal Kasus "Bullying" di Balikpapan, Polisi Sebut Korban Sudah Divisum

Regional
Gibran Dilirik Banyak Parpol Jelang Pilpres, FX Rudy: Kader PDI-P Dirayu Siapapun Saya Bangga Kok

Gibran Dilirik Banyak Parpol Jelang Pilpres, FX Rudy: Kader PDI-P Dirayu Siapapun Saya Bangga Kok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com