Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Saat Dipukul Kapolres Nunukan Jadi Viral, Brigpol SL Minta Maaf dan Mengaku Salah, Ini Alasannya

Kompas.com - 26/10/2021, 18:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Brigpol SL, polisi dipukul Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) AKBP SA, meminta maaf.

Brigpol SL mengaku salah karena telah menyebarkan video aksi pemukulan yang dialaminya itu dan akhirnya menjadi viral di media sosial. Permintaan maaf Brigpol SL tersebut diungkapkan melalui sebuah video.

Baca juga: Videonya Memukul Anak Buah Viral, Kapolres Nunukan Dinonaktifkan

"Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan. Terkhusus kepada Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya meminta maaf atas video yang beredar. Karena pada saat mengupload video tersebut tidak berpikir dengan jernih. Dengan beredarnya video tersebut, saya sangat menyesal dan saya membenarkan tidak melaksanakan perintah pimpinan," kata SL yang merupakan staf bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Selain itu, SL mengaku, permintaan maaf itu adalah kesadaran dan tak ada paksaan dari pihak tertentu.

"Setelah kejadian tersebut, saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapa pun. Sekali lagi Komandan, mohon izin, saya memohon maaf yang sebesar besarnya, atas kesalahan yang saya lakukan, demikian komandan, terima kasih," sambungnya.

Kronologi menurut Propam

Kapolres Nunukan Kaltara AKBP SA bersama Brigpol SL yang sudah sepakat berdamai. Sebelumnya, video berdurasi 43 detik yang mempertontonkan pemukulan Kapolres terhadap Brigpol SL viral di dunia mayaDok.Istimewa Kapolres Nunukan Kaltara AKBP SA bersama Brigpol SL yang sudah sepakat berdamai. Sebelumnya, video berdurasi 43 detik yang mempertontonkan pemukulan Kapolres terhadap Brigpol SL viral di dunia maya

Sementara itu, Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara Kombes Dearystone Supit menjelaskan, aksi pemukulan terjadi pada 21 Oktober 2021.

Di hari itu sedang berlangsung peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69.

Baca juga: Kapolres Nunukan Pukul Anak Buah, Diduga karena Sulit Dihubungi

"Anggota (SL) diminta standby, jika sewaktu waktu terjadi trouble, tapi ternyata anggota itu pergi, dan benar terjadi trouble dua kali. Setelah dicari-cari tidak ada, beberapa kali ditelepon, tidak diangkat malah dimatikan," kata Dearystone saat dihubungi, Selasa (26/10/2021).

"Selesai acara baru datang, dicoba ditelepon oleh Kapolres, ternyata aktif saja HP-nya. Itu yang membuat Kapolres emosi," tambah Dearystone.

Setelah pemukulan itu, SL ternyata dimutasi oleh AKBP SA ke polsek di perbatasan dengan Malaysia.

Baca juga: Korban Pemukulan Kapolres Nunukan Meminta Maaf dan Mengaku Salah

Lokasi mutasi SL, menurut Dearystone, hanya bisa dijangkau dengan pesawat perintis.

Diduga merasa tak terima, SL akhirnya menyebarkan video saat dirinya dipukul ke grup WhatsApp.

peristiwa pemukulan itu terjadi pada 21 Oktober 2021 saat berlangsung peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69.

Baca juga: Kasus Siswi Dikeroyok karena TikTok Berlanjut, Ortu Tolak Mediasi Polisi


Jadi sorotan

Sementara itu, kasus tersebut telah mencemarkan nama baik institusi Polri.

Dearystone menegaskan, Polri tidak membenarkan kekerasan yang dilakukan AKBP SA. Dia memastikan penganiayaan itu bakal diproses sampai tuntas. Lalu, Brigpol SL juga terancam terkena sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.

"Semua tentang kode etik, karena kalau masalah pidananya, anggota kan tidak melaporkannya ke Reskrim," jelas Dearystone.

Seperti diketahui, Kapolda Kaltara telah menonaktifkan AKBP SA dan jabatannya diisi sementara oleh Pelaksana tugas (Plt) AKBP Ricky Hadiyanto yang juga Kasubid Paminal Propam Polda Kaltara.

Baca juga: Brigpol SL Viralkan Videonya Dipukul Kapolres Nunukan karena Kesal Dimutasi ke Daerah Terpencil

Halaman:


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com