Menurutnya, ada banyak ketentuan yang harus dipatuhi para pengunjung di lokasi CFD Jalan Kembang Jepun.
Nantinya, kata Dyan, akan dibuat one gate system di mana hanya satu sisi jalan saja yang dibuka.
Sementara sisi sajalan lainnya akan ditutup sementara sampai kegiatan CFD selesai.
Di sisi jalan yang ditutup itu, juga dilakukan pengamanan oleh tim pelaksana CFD dari beberapa instansi di lokasi CFD.
"Tentu saja dengan banyak ketentuan ya. Untuk petugas pengamanannya, ekstranya, selain kita melakukan tugas sesuai pelaksanaan CFD pada umumnya, kita juga harus menerapkan dan memastikan bahwa prokes itu sudah berjalan dengan benar di lokasi CFD," kata Dyan.
Baca juga: Seorang Kurir Narkoba Ditangkap di Surabaya, Polisi: Dia Terima Upah Rp 200.000...
Ia menjelaskan, pekan lalu tim pelaksana CFD sudah melakukan survei di lokasi Jalan Kembang Jepun. Selain itu, sudah mendapat asesmen dari tim Satgas Covid-19.
"Sekarang ini sudah ada berita acara untuk asesmen-nya dan saat ini kita lagi proses menunggu hasil tertulis dari rekomendasi tim satgas Covid-19," tutur dia.
Hasil rekomendasi yang diberikan Satgas Covid-19, nanti menjadi dasar pelaksanaan CFD di lokasi.
Ia mengaku akan berupaya maksimal agar protokol kesehatan betul-betul diterapkan dengan baik.
"Kita akan upayakan, kalau ngomong (prokes) benar-benar bisa dijaga, kami tidak bisa menjamin karena ini baru pertama kali dan kita upayakan sebisa mungkin semampu kami," kata dia
Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, ia mengaku sama sekali tidak mengizinkan para pedagang berjualan di lokasi selama pelaksanaan CFD.
Tak hanya itu, event-event khusus juga tidak boleh digelar di area CFD.
"Jadi di CFD nanti itu pure sarana warga untuk mereka bisa berolahraga kemudian sosialiasi antar warga. Jadi kita kembalikan sesuai pelaksanaan CFD pada awalnya," kata Dyan.
Kemudian, kerumunan massa akan menjadi perhatian utama agar sesuai dengan prokes.
Karena jangan sampai dibukanya CFD malah bisa berimbas pada munculnya kasus Covid-19.
"Ini memang jadi tantangan. Makanya kami nggak berani buka di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan. Karena di dua tempat itu, sekarang saja sudah ramai ya," kata dia.
Baca juga: Antisipasi Bencana Alam, Wali Kota Surabaya Awasi Pesisir Pantai Kenjeran hingga Kali Lamong
Untuk itu, sebelum CFD di Jalan Kembang Jepun dilaksanakan, pihaknya mengaku akan melakukan beberapa langkah.
Salah satunya, pengajuan asesmen ke Tim Satgas Covid-19 dan menggelar rapat dengan tim pelaksana CFD yang melibatkan beberapa OPD Pemkot Surabaya.
"Setelah itu, kita akan laporan ke Bapak Wali Kota, tentu saja semuanya sesuai dengan arahan yang beliau sampaikan," kata Dyan.
Meski demikian, ia memastikan bahwa CFD di Jalan Kembang Jepun akan dibuka mulai 7 November 2021.
"Insya Allah sudah pasti, karena sudah ada lampu hijau juga dari tim satgas Covid-19. Cuma yang harus kita persiapkan lagi adalah langkah-langkahnya dan pembagian tugas dari pelaksana tim CFD itu sendiri," tutur Dyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.