Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CFD di Kembang Jepun Surabaya Akan Dibuka 7 November 2021, Ini Ketentuannya

Kompas.com - 26/10/2021, 12:35 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Ketentuan penyelenggaraan CFD

Menurutnya, ada banyak ketentuan yang harus dipatuhi para pengunjung di lokasi CFD Jalan Kembang Jepun.

Nantinya, kata Dyan, akan dibuat one gate system di mana hanya satu sisi jalan saja yang dibuka.

Sementara sisi sajalan lainnya akan ditutup sementara sampai kegiatan CFD selesai.

Di sisi jalan yang ditutup itu, juga dilakukan pengamanan oleh tim pelaksana CFD dari beberapa instansi di lokasi CFD.

"Tentu saja dengan banyak ketentuan ya. Untuk petugas pengamanannya, ekstranya, selain kita melakukan tugas sesuai pelaksanaan CFD pada umumnya, kita juga harus menerapkan dan memastikan bahwa prokes itu sudah berjalan dengan benar di lokasi CFD," kata Dyan.

Baca juga: Seorang Kurir Narkoba Ditangkap di Surabaya, Polisi: Dia Terima Upah Rp 200.000...

Ia menjelaskan, pekan lalu tim pelaksana CFD sudah melakukan survei di lokasi Jalan Kembang Jepun. Selain itu, sudah mendapat asesmen dari tim Satgas Covid-19.

"Sekarang ini sudah ada berita acara untuk asesmen-nya dan saat ini kita lagi proses menunggu hasil tertulis dari rekomendasi tim satgas Covid-19," tutur dia.

Hasil rekomendasi yang diberikan Satgas Covid-19, nanti menjadi dasar pelaksanaan CFD di lokasi.

Ia mengaku akan berupaya maksimal agar protokol kesehatan betul-betul diterapkan dengan baik.

"Kita akan upayakan, kalau ngomong (prokes) benar-benar bisa dijaga, kami tidak bisa menjamin karena ini baru pertama kali dan kita upayakan sebisa mungkin semampu kami," kata dia

Tak ada pedagang berjualan

Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, ia mengaku sama sekali tidak mengizinkan para pedagang berjualan di lokasi selama pelaksanaan CFD.

Tak hanya itu, event-event khusus juga tidak boleh digelar di area CFD.

"Jadi di CFD nanti itu pure sarana warga untuk mereka bisa berolahraga kemudian sosialiasi antar warga. Jadi kita kembalikan sesuai pelaksanaan CFD pada awalnya," kata Dyan.

Kemudian, kerumunan massa akan menjadi perhatian utama agar sesuai dengan prokes.

Karena jangan sampai dibukanya CFD malah bisa berimbas pada munculnya kasus Covid-19.

"Ini memang jadi tantangan. Makanya kami nggak berani buka di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan. Karena di dua tempat itu, sekarang saja sudah ramai ya," kata dia.

Baca juga: Antisipasi Bencana Alam, Wali Kota Surabaya Awasi Pesisir Pantai Kenjeran hingga Kali Lamong

Untuk itu, sebelum CFD di Jalan Kembang Jepun dilaksanakan, pihaknya mengaku akan melakukan beberapa langkah.

Salah satunya, pengajuan asesmen ke Tim Satgas Covid-19 dan menggelar rapat dengan tim pelaksana CFD yang melibatkan beberapa OPD Pemkot Surabaya.

"Setelah itu, kita akan laporan ke Bapak Wali Kota, tentu saja semuanya sesuai dengan arahan yang beliau sampaikan," kata Dyan.

Meski demikian, ia memastikan bahwa CFD di Jalan Kembang Jepun akan dibuka mulai 7 November 2021.

"Insya Allah sudah pasti, karena sudah ada lampu hijau juga dari tim satgas Covid-19. Cuma yang harus kita persiapkan lagi adalah langkah-langkahnya dan pembagian tugas dari pelaksana tim CFD itu sendiri," tutur Dyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com