MAUMERE, KOMPAS.com – Kasus dugaan penganiayaan terhadap Yohanes Gemasa (49), warga Dusun Bolawolon, Desa Tana Duen, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT oleh oknum polisi berinisial SYM berujung damai.
Kasi Humas Polres Sikka, Iptu Margono menjelaskan, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan kasus secara kekeluargaan usai menjalani pemeriksaan di ruang Propam Polres Sikka pada Senin (25/10/2021).
Kedua pihak menandatangani surat pernyataan berdamai di atas kertas bermeterai.
Baca juga: Oknum Polisi di Sikka Diduga Aniaya Warga yang Dituduh Mencuri, Ini Kronologi Versi Korban
"Kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dan korban mencabut laporan pengaduan serta membuat surat pernyataan," jelas Margono kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Meski demikian, oknum polisi SYM tetap dikenai sanksi hukuman berupa kurungan.
"Oknum polisi berinisial SYM dikenai sanksi kurungan," tambahnya.
Ia menerangkan, di dalam surat pernyataan tersebut tidak dicantumkan pembayaran denda adat.
Namun SYM menyatakan sanggup membiayai segala pengobatan dan perawatan Yohanes Gemasa yang menjadi korban.
Baca juga: 2 Atlet Peraih Medali Emas PON Asal Sikka Dapat Hadiah Motor
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum polisi di Maumere diduga menganiaya Yohanes, warga Dusun Bolawolon, di Sikka, NTT karena dituduh mencuri.
Akibat penganiayaan itu, Yohanes mengalami luka di lengan bagian kanan, memar di kepala, dan luka di rusuk bagian kanan.
Yohanes mengungkapkan, peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada Selasa (19/10), saat ia sedang berada di pangkalan ojek di pantai Bolawolon bersama dua orang temannya sedang menunggu penumpang.
Sekitar pukul 08.00 Wita, lanjut dia, ada seorang ibu yang datang dan memarkirkan kendaraan roda duanya di dekat Yohanes dan kedua temannya berada.
Ia kemudian meninggalkan tempat itu, lalu menuju ke kapal yang berada di pelabuhan Pertamina.
Sepulang dari kapal, sekitar pukul 10.00 WITA, ibu yang diketahui Yohanes bernama Nurjanah tersebut langsung mengambil motornya tanpa memeriksa barang-barangnya terlebih dahulu dan menuju ke kota Maumere.
Baca juga: Kisah Karolus Belmo Dosen asal NTT yang Juga Pemulung Sampah, Tak Malu meski Dicibir
Pada malam harinya, Yohanes dihubungi orang tak dikenal dan diminta datang ke pangkalan ojek.
Saat tiba di lokasi, ia melihat ada delapan orang yang salah satunya diduga adalah anggota polisi dari Polres Sikka.
Usai menanyakan sejumlah hal, pria yang diduga polisi itu emosi dan menampar Yohanes.
Ia menyebut pria yang diduga polisi itu menggunakan pakaian preman, tetapi membawa senjata. Bahkan, ia sempat dipukul menggunakan popor senjata tepat di ulu hati hingga ia jatuh pingsan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.