Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CFD di Kembang Jepun Surabaya Akan Dibuka 7 November 2021, Ini Ketentuannya

Kompas.com - 26/10/2021, 12:35 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya akan membuka kembali program Car Free Day (CFD) mulai pekan depan.

Sesuai rencana, CFD ini akan dilaksanakan di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, pada Minggu 7 November 2021 mendatang.

Hal itu dilakukan setelah Kota Surabaya berstatus PPKM Level 1 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 53/2021.

Baca juga: Lapak Pedagang Pasar Jambangan Surabaya Banyak yang Tutup, Armuji: Tindak Tegas kalau Tak Niat Jualan

Dibuka setelah tutup 2 tahun

Kepala DLH Kota Surabaya Anang Suhartoyo membenarkan bahwa CFD Jalan Kembang Jepun akan dibuka pada akhir pekan depan, setelah tutup nyaris selama dua tahun karena pandemi Covid-19.

"Jadi CFD Kembang Jepun dibuka tanggal 7 November. Nanti dibuka dari jam 06.00 - 09.00 WIB," kata Anang, sapaan Suharto Wardoyo, kepada Kompas.com, Selasa (26/10/2021).

Kasi Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup DLH Kota Surabaya, Dyan Prasetyaningtyas mengungkapkan, pembukaan CFD Kembang Jepun akan dilakukan setiap pekan sampai akhir tahun 2021.

"Ini uji coba sampai dengan akhir tahun. Intinya kami ingin memastikan kalau kegiatan di ruang terbuka seperti CFD ini masih aman," ujar Dyan.

Baca juga: Bos Besar Penyedia Debt Collector Pinjol di Surabaya Kabur ke Luar Negeri, Polisi: Dia WNI...

Pemilihan Jalan Kembang Jepun

Jalan Kembang Jepun dipilih karena lokasinya dinilai relatif minim keramaian.

Sementara untuk Jalan Tunjungan dan Jalan Darmo, belum ada rencana untuk membuka kembali CFD di jalan tersebut.

Dua lokasi yang berada di tengah kota itu dinilai cukup rawan akan potensi keramaian dan bisa memunculkan kerumunan.

"Untuk tahun ini kita coba di Jalan Kembang Jepun dulu. Kami belum ada rencana untuk membuka CFD di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan yang relatif ramai," ujar dia.

Baca juga: 2 Perusahaan Penyedia Debt Collector yang Digerebek di Surabaya Kerja Sama dengan 36 Pinjol, Hanya 1 yang Legal

 

Ketentuan penyelenggaraan CFD

Menurutnya, ada banyak ketentuan yang harus dipatuhi para pengunjung di lokasi CFD Jalan Kembang Jepun.

Nantinya, kata Dyan, akan dibuat one gate system di mana hanya satu sisi jalan saja yang dibuka.

Sementara sisi sajalan lainnya akan ditutup sementara sampai kegiatan CFD selesai.

Di sisi jalan yang ditutup itu, juga dilakukan pengamanan oleh tim pelaksana CFD dari beberapa instansi di lokasi CFD.

"Tentu saja dengan banyak ketentuan ya. Untuk petugas pengamanannya, ekstranya, selain kita melakukan tugas sesuai pelaksanaan CFD pada umumnya, kita juga harus menerapkan dan memastikan bahwa prokes itu sudah berjalan dengan benar di lokasi CFD," kata Dyan.

Baca juga: Seorang Kurir Narkoba Ditangkap di Surabaya, Polisi: Dia Terima Upah Rp 200.000...

Ia menjelaskan, pekan lalu tim pelaksana CFD sudah melakukan survei di lokasi Jalan Kembang Jepun. Selain itu, sudah mendapat asesmen dari tim Satgas Covid-19.

"Sekarang ini sudah ada berita acara untuk asesmen-nya dan saat ini kita lagi proses menunggu hasil tertulis dari rekomendasi tim satgas Covid-19," tutur dia.

Hasil rekomendasi yang diberikan Satgas Covid-19, nanti menjadi dasar pelaksanaan CFD di lokasi.

Ia mengaku akan berupaya maksimal agar protokol kesehatan betul-betul diterapkan dengan baik.

"Kita akan upayakan, kalau ngomong (prokes) benar-benar bisa dijaga, kami tidak bisa menjamin karena ini baru pertama kali dan kita upayakan sebisa mungkin semampu kami," kata dia

Tak ada pedagang berjualan

Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, ia mengaku sama sekali tidak mengizinkan para pedagang berjualan di lokasi selama pelaksanaan CFD.

Tak hanya itu, event-event khusus juga tidak boleh digelar di area CFD.

"Jadi di CFD nanti itu pure sarana warga untuk mereka bisa berolahraga kemudian sosialiasi antar warga. Jadi kita kembalikan sesuai pelaksanaan CFD pada awalnya," kata Dyan.

Kemudian, kerumunan massa akan menjadi perhatian utama agar sesuai dengan prokes.

Karena jangan sampai dibukanya CFD malah bisa berimbas pada munculnya kasus Covid-19.

"Ini memang jadi tantangan. Makanya kami nggak berani buka di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan. Karena di dua tempat itu, sekarang saja sudah ramai ya," kata dia.

Baca juga: Antisipasi Bencana Alam, Wali Kota Surabaya Awasi Pesisir Pantai Kenjeran hingga Kali Lamong

Untuk itu, sebelum CFD di Jalan Kembang Jepun dilaksanakan, pihaknya mengaku akan melakukan beberapa langkah.

Salah satunya, pengajuan asesmen ke Tim Satgas Covid-19 dan menggelar rapat dengan tim pelaksana CFD yang melibatkan beberapa OPD Pemkot Surabaya.

"Setelah itu, kita akan laporan ke Bapak Wali Kota, tentu saja semuanya sesuai dengan arahan yang beliau sampaikan," kata Dyan.

Meski demikian, ia memastikan bahwa CFD di Jalan Kembang Jepun akan dibuka mulai 7 November 2021.

"Insya Allah sudah pasti, karena sudah ada lampu hijau juga dari tim satgas Covid-19. Cuma yang harus kita persiapkan lagi adalah langkah-langkahnya dan pembagian tugas dari pelaksana tim CFD itu sendiri," tutur Dyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com