SURABAYA, KOMPAS.com - Budiono (40) adalah seorang YouTuber kondang di Jawa Timur yang kini lebih banyak menayangkan konten tentang kuliner.
Saluran YouTube bernama "Budiono Sukses" yang dirintis sejak 2015 itu kini telah memiliki 485.000 subscriber atau pelanggan dan ditonton lebih dari 90 juta kali.
Namun, untuk mencapainya, Budiono mengakui tidak mudah.
"Alhamdulillah bisa mencapai 485K subscriber, itu semua berkat dukungan penonton setia saya, Mas. Kalau dibilang lambat ya bisa, tapi saya enggak tergesa-gesa untuk jadi besar. Saya menikmati semua prosesnya dari awal sampai sekarang," kata Budiono kepada Kompas.com, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Cerita YouTuber Pak Bhabin Herman Buat Konten karena Hobi, Tujuannya Edukasi
Sebelumnya, pria kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, itu sudah pernah mengelola channel YouTube semasa kuliah di Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Namun, channel yang dinamai "Deteksi" tersebut lebih difungsikan untuk menayangkan dokumentasi kegiatan sehari-sehari di kampus.
Misalnya ketika ada kontes robot di Graha ITS, maka Budiono datang untuk merekam pertandingan-pertandingan yang diperkirakan akan berlangsung seru.
Para penggemar kontes robot dari berbagai kampus terkemuka di Indonesia yang tidak bisa hadir langsung ke Graha ITS sangat terbantu dengan adanya unggahan di saluran YouTube tersebut.
Namun, channel pertama tersebut telah dinonaktifkan dan sekarang Budiono fokus mengelola channel Budiono Sukses.
Awalnya, Budiono mengunggah berbagai konten di channel Budiono Sukses.
Misalnya ketika melakukan perjalanan melalui Tol Trans Jawa yang waktu itu baru diresmikan, maka rekaman dari kamera dasbor atau dashcam mobilnya diunggah ke YouTube.
Hal lainnya, saat menjumpai kecelakaan lalu lintas di jalan, Budiono turun untuk melakukan reportase.
Berbekal latar belakang sebagai pendiri UKM Radio Kampus ITS, Budiono mewawancarai beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut.
"Kebetulan dulu pas kuliah, aktif di UKM Radio Kampus ITS, Mas. Saya pendirinya dengan beberapa teman, dan kami pernah dilatih jurnalistik oleh beberapa tokoh senior seperti Errol Jonathans. Sedikit banyak tahu bagaimana 5W 1H dalam liputan," kata Budiono.