Untuk itu, Koalisi Dosen Unmul meminta kepolisian mengungkap pelaku lapangan dan auktor intelektualis di balik penambangan ilegal itu.
"Mustahil penambang ilegal berani melakukan kegiatan secara terang-terangan dan terbuka, tanpa backup dari orang-orang tertentu," tegas pria yang akrab disapa Castro ini.
Tak hanya itu, Castro menyatakan Koalisi Dosen Unmul juga meminta kepada pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota yang ada di Kaltim untuk aktif mendorong penyelesaian kasus tambang ilegal ini.
Pemerintah, kata dia, tidak boleh berlindung di balik alasan kewenangan yang sudah diambil alih oleh pusat.
"Sebab sebagai orang yang diberikan mandat memimpin daerah ini, tugas Anda untuk menangkap maling yang telah menjarah kekayaan alam daerah kita," ucap dia.
Lebih jauh, melalui Koalisi Dosen Unmul, Castro mengajak warga terdampak tambang ilegal, untuk berani melawan para pelaku tambang ilegal.
Koalisi akademisi ini juga memberi dukungan dan solidaritas sepenuhnya kepada warga yang berani melawan tambang ilegal.
"Perlawanan terhadap tambang ilegal harus terus digelorakan, sebab masa depan serta keberlangsungan lingkungan hidup sekitar kita, ditentukan oleh keringat dan perjuangan kita sendiri," tegas Castro.
Baca juga: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Tambang Ilegal di Rembang
Sebagai informasi, Koalisi Dosen Unmul ini terhimpun dari beberapa fakultas di antaranya Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Pertanian dan Fakultas Farmasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.