Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Dilarang Mangkal, PKL di Kediri: Kami Mau Dagang untuk Makan, Bukan Memperkaya Diri

Kompas.com - 15/10/2021, 11:25 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima yang biasa mangkal di sekitaran kawasan Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, protes.

Musababnya, selama hampir dua tahun ini mereka tidak bisa berjualan dikarenakan kawasan wisata buatan itu tutup sejak pandemi.

Mereka bingung lantaran segala kebutuhan hidup mereka juga tetap berjalan namun tempat mata pencaharian mereka tutup.

"Kami ini hanya ingin dagang untuk makan. Bukan untuk memperkaya diri. Tolong biarkan kami berdagang," ujar Siti Isminah, perwakilan pedagang saat dihubungi, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Suami Jual Istri yang Sedang Hamil untuk Layanan Threesome, Sudah 1 Tahun karena Terimpit Ekonomi

Beberapa pedagang menurutnya terpaksa beralih profesi dengan mengerjakan apapun untuk sekadar menghasilkan uang.

Apalagi, Isminah mengungkapkan, para pedagang kecil di SLG merasa ada ketimpangan karena di saat mereka tidak boleh berdagang, beberapa pedagang besar malah dibiarkan buka.

Isminah mengatakan, upaya mereka mengadu ke pihak pemkab sudah dilakukan tetapi tidak ada hasil.

Akhirnya mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Kediri, Jawa Timur, Kamis (14/10/2021).

Dalam aksi tersebut, selain membeber berbagai spanduk berisikan aspirasi, mereka juga membakar sebuah gerobak.

 

Bahkan, dengan adanya aksi yang cukup memanas itu, saat itu arus lalu lintas di titik itu sempat dialihkan ke jalur lainnya.

"Kami juga siap lakukan prokes, kok. Kalau kami tidak boleh dagang, kami akan aksi yang lebih besar," pungkas Isminah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Kediri Suwignyo mengatakan, kawasan SLG sementara ini memang tutup karena masih pemberlakuan PPKM.

Baca juga: Kisah Dartadi, Racik Nasi Goreng Jualannya Dibantu Mesin karena Patah Tangan

Soal adanya permintaan para pedagang namun pemkab tidak kunjung merealisasikan, Suwignyo menyebut masih ada kajian untuk itu.

"Saat ini tim masih mengkaji bagaimana prosedur operasional itu nantinya harus dilakukan," ujar Suwignyo.

Dia memastikan tim akan secepatnya menyelesaikan tugasnya agar para pedagang bisa segera buka kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com