Salin Artikel

2 Tahun Dilarang Mangkal, PKL di Kediri: Kami Mau Dagang untuk Makan, Bukan Memperkaya Diri

Musababnya, selama hampir dua tahun ini mereka tidak bisa berjualan dikarenakan kawasan wisata buatan itu tutup sejak pandemi.

Mereka bingung lantaran segala kebutuhan hidup mereka juga tetap berjalan namun tempat mata pencaharian mereka tutup.

"Kami ini hanya ingin dagang untuk makan. Bukan untuk memperkaya diri. Tolong biarkan kami berdagang," ujar Siti Isminah, perwakilan pedagang saat dihubungi, Jumat (15/10/2021).

Beberapa pedagang menurutnya terpaksa beralih profesi dengan mengerjakan apapun untuk sekadar menghasilkan uang.

Apalagi, Isminah mengungkapkan, para pedagang kecil di SLG merasa ada ketimpangan karena di saat mereka tidak boleh berdagang, beberapa pedagang besar malah dibiarkan buka.

Isminah mengatakan, upaya mereka mengadu ke pihak pemkab sudah dilakukan tetapi tidak ada hasil.

Akhirnya mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Kediri, Jawa Timur, Kamis (14/10/2021).

Dalam aksi tersebut, selain membeber berbagai spanduk berisikan aspirasi, mereka juga membakar sebuah gerobak.


Bahkan, dengan adanya aksi yang cukup memanas itu, saat itu arus lalu lintas di titik itu sempat dialihkan ke jalur lainnya.

"Kami juga siap lakukan prokes, kok. Kalau kami tidak boleh dagang, kami akan aksi yang lebih besar," pungkas Isminah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Kediri Suwignyo mengatakan, kawasan SLG sementara ini memang tutup karena masih pemberlakuan PPKM.

Soal adanya permintaan para pedagang namun pemkab tidak kunjung merealisasikan, Suwignyo menyebut masih ada kajian untuk itu.

"Saat ini tim masih mengkaji bagaimana prosedur operasional itu nantinya harus dilakukan," ujar Suwignyo.

Dia memastikan tim akan secepatnya menyelesaikan tugasnya agar para pedagang bisa segera buka kembali.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/15/112532478/2-tahun-dilarang-mangkal-pkl-di-kediri-kami-mau-dagang-untuk-makan-bukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke