Baginda pun menganalogikan karakter banteng ibarat hewan yang cara hidupnya bergerombol dalam satu barisan.
"Banteng adalah hewan yang cara hidupnya bergerombol, ke mana-mana selalu bersama-sama dalam satu barisan dipimpin oleh seorang jantan yang kuat dan perkasa yang mampu melindungi seluruh anggotanya," jelasnya.
Sementara, celeng dianalogikan sebagai hewan yang hidup sendiri dan cenderung merusak.
"Jadi istilah banteng itu adalah kader yang sebenar-benarnya kader PDI-P. Yang celeng itu yang katanya PDI-P tapi ternyata tidak sesuai dengan karakter sesungguhnya PDI-P," pugkasnya.
Baca juga: Kader PDI-P yang Disebut Celeng karena Dukung Ganjar Siap Diberi Sanksi dan Dipecat
Sekadar diketahui, konflik internal PDI-P Jawa Tengah mencuat saat munculnya ungkapan dari Ketua DPD PDI-P Jateng, Bambang Wuryanto yang menyebut kader di luar barisan bukan banteng tetapi celeng.
Pepatah itu terlontar menyusul Wakil Ketua DPC PDI-P Purworejo, Albertus Sumbogo yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 sehingga dianggap mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo ini balik menyindir kepemimpinan Bambang Pacul justru melahirkan kader bermental bebek dan babu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.