Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebutan Kader PDI-P Celeng Ternyata Terinspirasi Pidato Bung Karno

Kompas.com - 13/10/2021, 15:39 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kegaduhan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terkait sebutan kader celeng mencuat beberapa hari terakhir.

Bahkan, sebagian kalangan menilai polemik tersebut dapat memicu keretakan di tubuh PDI-P.

Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Abang Baginda Muhammad Mahfuz menegaskan dalam situasi ini justru akan memperkuat soliditas partai.

Baca juga: Gaduh soal Kader Celeng dan Bebek di PDI-P, Pengamat: Harus Saling Tahan Diri

Sebab, ada pihak-pihak yang berusaha memecah belah dan merusak barisan banteng-banteng di Jawa Tengah.

Namun, banteng sejati tidak akan mudah terpengaruh terhadap isu perpecahan tersebut.

"Yang namanya kader partai banteng sejati itu paham posisinya. Mereka paham betul kewajiban dan hak mereka seperti apa. Sehingga itu tidak akan berpengaruh. Justru membuat para banteng-banteng sejati akan menjadi solid dan merapatkan barisan," jelas Baginda dalam rekaman video yang diperoleh Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Menurut Baginda, munculnya istilah banteng dan celeng itu sudah digunakan sejak lama di dalam PDI-P.

"Kenapa ada istilah banteng dan celeng ini berangkat dari pidato Bung Karno pada 23 Januari 1945, di situ Bung Karno mengatakan seperti ini, syarat terbentuknya partai pelopor itu adalah disiplin kader partai. Maka seluruh kader PDI-P harus disiplin. Harus berpedoman pada sikap politik dan kebijakan organ perjuangan partai," ungkapnya.

Baca juga: Geger Sebutan Kader Celeng di PDI-P, Ganjar Pranowo: Agar Tertib, Gitu Aja

Baginda mengatakan PDI-P menjalankan prinsip demokrasi terpimpin sehingga sebagai kader harus tegak lurus dan mematuhi aturan yang sudah menjadi keputusan partai.

"Semua paham PDI-P adalah partai yang menganut ajarannya Bung Karno, menjalankan kepemimpinan dengan prinsip demokrasi terpimpin, sehingga yang namanya kader partai tidak bisa suka-suka dia," sebut Baginda.

"Kader partai harus patuh terhadap AD/RT maupun peraturan keputusan partai khususnya kongres partai. Di mana salah satunya mengamanatkan urusan capres cawapres sepenuhnya keputusan Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri)," sambungnya.

Baginda pun menganalogikan karakter banteng ibarat hewan yang cara hidupnya bergerombol dalam satu barisan.

"Banteng adalah hewan yang cara hidupnya bergerombol, ke mana-mana selalu bersama-sama dalam satu barisan dipimpin oleh seorang jantan yang kuat dan perkasa yang mampu melindungi seluruh anggotanya," jelasnya.

Sementara, celeng dianalogikan sebagai hewan yang hidup sendiri dan cenderung merusak.

"Jadi istilah banteng itu adalah kader yang sebenar-benarnya kader PDI-P. Yang celeng itu yang katanya PDI-P tapi ternyata tidak sesuai dengan karakter sesungguhnya PDI-P," pugkasnya.

Baca juga: Kader PDI-P yang Disebut Celeng karena Dukung Ganjar Siap Diberi Sanksi dan Dipecat

Sekadar diketahui, konflik internal PDI-P Jawa Tengah mencuat saat munculnya ungkapan dari Ketua DPD PDI-P Jateng, Bambang Wuryanto yang menyebut kader di luar barisan bukan banteng tetapi celeng.

Pepatah itu terlontar menyusul Wakil Ketua DPC PDI-P Purworejo, Albertus Sumbogo yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 sehingga dianggap mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Bahkan, Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo ini balik menyindir kepemimpinan Bambang Pacul justru melahirkan kader bermental bebek dan babu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com