Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polda Sulsel soal Peradangan Alat Vital Korban Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur

Kompas.com - 13/10/2021, 11:38 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menanggapi temuan peradangan alat vital tiga anak di Luwu Timur yang diduga jadi korban pemerkosaan.

Peradangan disebut terjadi saat ketiga saat ketiga anak itu tinggal bersama ibunya.

Visum yang menemukan adanya peradangan juga berlangsung setelah pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

“Peradangan alat vital ketiga anak itu ditemukan jauh dari tanggal setelah visum kedua. Sementara setelah visum kedua, ketiga anak ini tinggal bersama ibunya. Saat melakukan visum juga di Rumah Sakit Malili itu yang katanya ada peradangan, tidak didampingi oleh penyidik,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan Kombes E Zulpan saat dikonfirmasi, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Polisi: Ibu Korban Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur Batalkan Pemeriksaan Medis

Setelah kasus ini menarik perhatian publik, Zulpan mengatakan telah kembali mengundang para terduga korban dan ibunya.

Polisi ingin kembali memeriksa kondisi korban dengan dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis kandungan.

"Itu (pemeriksaan dengan dokter spesialis) rekomendasi dari Dokter Imelda yang memeriksa korban yang katanya ada peradangan, tapi pelapor bersama ketiga anaknya tidak mau datang," sebut Zulpan.

Zulpan juga menyatakan, Polda Sulawesi Selatan kesulitan untuk kembali membuka kasus ini.

Baca juga: Polri Temukan Peradangan pada Alat Vital Korban Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur

Pasalnya, Lembaga Bantuan Hukum Makassar yang mendampingi pelapor tidak memenuhi panggilan saat diundang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com