Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Fakta Dugaan Ayah Perkosa 3 Anak di Luwu Timur, Kementerian PPPA Turunkan Sejumlah Ahli

Kompas.com - 11/10/2021, 06:52 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU TIMUR, KOMPAS.com – Tim Pencari Fakta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) turun melakukan asesmen di Dinas Sosial Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dan Pemberdayaan Perempuan Kementerian PPPA RI Robert Parlindungan Sitinjak saat melakukan assesmen di Kabupaten Luwu Timur mengatakan, mereka datang untuk mencari fakta-fakta terkait penanganan dugaan kasus perkosaan orangtua kandung terhadap tiga anaknya 2019 silam.

“Sejak hari Sabtu (9/10/2021) kami sudah turun melakukan pengumpulan dan mencari fakta – fakta baru, tapi mohon maaf ya kami tidak bisa mebeberkan apa yang kami sudah dapatkan, karena proses pengumpulan faktanya masih dalam proses,” kata Robert, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Dugaan Ayah Perkosa 3 Anak di Luwu Timur, Polisi Datangi Pelapor untuk Jemput Bukti Baru

Menurut Robert, dalam mencari fakta atas kasus ini, Kementerian PPA menurunkan beberapa ahli.

“Kami turun dengan menyertakan psikolog, LBH Kementerian, Peksos dan personel lainnya yang terkait dengan pengumpulan fakta,” ucap Robert.

Tim pencari fakta ini diterima oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak Luwu Timur Juleha dan Kasi Perlindungan Anak Firawati.

Pertemuan mereka berlangsung pada Minggu, sekitar pukul 11.00 Wita dan berakhir pukul 15.00 Wita, asesmen berlangsung tertutup.

Menurut Kabid Perlindungan Anak Luwu Timur  Juleha menerangkan, kedatangan tim pencari fakta dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak RI ini untuk memastikan alur penanganan pendampingan yang dilakukan terhadap RS dan anak -anaknya ketika mereka melaporkan dugaan kasus asusila tersebut pada Oktober 2019 silam.

”Banyak hal yang mereka butuhkan dan sudah kami berikan semua seperti dokumen-dokumen saat melapor dan dilakukan pendampingan dan informasi lainnya,” ujar Juleha.

Baca juga: Kasus Ayah Cabuli 3 Anak di Luwu Timur Dihentikan, Polda Sulsel Angkat Bicara

Juleha melanjutkan bahwa sejak RS melaporkan anak-anaknya, mereka sudah memberikan pendampingan.

”Hampir 2 minggu kami memberikan pendampingan hanya satu saja pendampingan yang tidak bisa kami berikan yaitu ketika RS melapor ke polisi, karena waktu itu bertepatan dengan agenda pembahasan anggaran di DPRD Luwu Timur. Tetapi, waktu itu kami sudah meminta kepada pelapor RS agar mengundurkan jamnya melapor. Kami berharap selesai pembahasan di DPRD baru kami dampingi melapor ke Polres,” tutur Juleha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com