Setelah itu, Rohendi akhirnya sempat kembali berkomunikasi dengan CA dan RMZ melalui video call.
Rohendi semakin cemas lantaran sang anak tampak menangis dan tertekan.
"Anakku kayak yang punya beban, takut, dia kayak didoktrin untuk bilang 'kamu dipukul ayah'. Bicaranya (CA) itu kedengaran, anak juga kayak yang enggak mau ngomong sebenarnya, setiap mau bicara dia lihat ke atas dulu kayak takut," kata Rohendi.
Putri kecilnya juga merengek-rengek ingin pulang dan bertemu dirinya.
"Anak itu ngemis pengen pulang, katanya 'ayah mau pulang, aku pengen pulang. Gitu aja terus. Saya screenshoot itu waktu VC (video call)," ucapnya.
Rohendi akhirnye melaporkan peristiwa itu ke polisi.
Polisi kemudian bergerak dan menemukan CA serta korban RMZ.
CA ditangkap ketika berada di Surabaya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo mengungkapkan, polisi tidak menemukan adanya upaya pemerasan dalam kasus ini.
"Motif pemerasan belum dapatkan, hanya mengambil anak tanpa izin. Hampir dua minggu," kata dia, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Kasus Penculikan Anak di Bandung Terungkap, Ini Motif Pelaku
Polisi mengatakan alasan tersangka melakukan hal tersebut.
Penculikan itu terjadi karena pelaku ingin memiliki anak korban.
Sebab, pelaku CA diketahui belum memiliki anak.
"Motif pelaku ingin memiliki anak, pelaku belum punya anak," kata Rudi.
Sedangkan pelaku mengaku sudah telanjur sayang dengan RMZ.
"Selama 2 tahun berjalan, ketemu 5 kali di Bandung. Terakhir Maret 2021," ujar wanita yang sehari-hari berjualan baju secara online itu.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor : I Kadek Wira Aditya, Abba Gabrilin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.