Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

102 Bencana Alam Terjadi di Cianjur sejak Januari 2021

Kompas.com - 05/10/2021, 10:14 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sepanjang Januari hingga awal Oktober 2021, terjadi 102 kejadian bencana alam di Cianjur, Jawa Barat.

Jumlah tersebut diketahui berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur.

Sekretaris BPBD Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan menyebutkan, pergeseran tanah dan longsor mendominasi kejadian bencana alam tahun ini. 

Baca juga: Sebuah Rumah Tertimbun Longsor di Cianjur, Penghuni Selamat

“Ada 79 kali longsor dan pergerakan tanah hingga bulan ini. Banjir bandang dan angin puting beliung tercatat 11 kali, sisanya bencana lain,” kata Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa (5/10/2021). 

Menurut BPBD, peristiwa bencana tersebut tersebar di beberapa kecamatan, namun didominasi di wilayah selatan Cianjur. 

“Terbaru, kejadian pergeseran tanah dan longsor di wilayah Sukanagara dan Campaka,” ujar Irfan.

Baca juga: Cianjur Termasuk Daerah dengan Penduduk Miskin Tertinggi di Jabar, Ini Kata Bupati

Dibandingkan tahun sebelumnya, peristiwa bencana alam tahun ini terbilang lebih sedikit. 

Tahun lalu, pada kurun waktu yang sama, BPBD Cianjur mencatat, ada 115 kejadian bencana. 

“Korban jiwa juga nihil. Tercatat ada dua korban luka ringan saat kejadian longsor di Mekarmulya, Cikalongkulon,” sebut Irfan. 

Baca juga: Warga Jakarta Luput Jadi Korban Begal di Cianjur gara-gara Pakai Masker TNI-Polri

Menurut Irfan, menurut data sejak Januari, terdapat 516 warga yang mengungsi.

Namun, saat ini sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing. 

“Untuk dampak, tercatat 21 bangunan rusak berat, 38 rusak sedang, dan 36 rusak ringan,” ujar Irfan. 

“Termasuk ada 81 rumah terendam akibat bencana banjir bandang,” kata Irfan.

Baca juga: Tanah Bergerak di Cianjur Meluas, Belasan Warga Diungsikan

Irfan mengingatkan masyarakat Cianjur mengenai ancaman bencana hingga akhir tahun ini.

Apalagi, curah hujan semakin tinggi.

Selain itu, Kabupaten Cianjur termasuk wilayah dengan indeks risiko bencana tertinggi di Indonesia. 

"Semua jenis bencana berpotensi terjadi. Cianjur ini bisa dibilang etalase bencana," kata Irfan.

BPBD Cianjur telah menyiagakan 1.800 relawan tanggap bencana (Retana) yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan.  

“Mitigasi bencana gencar dilakukan. Masyarakat yang tinggal di zona merah terus kita ingatkan agar meningkatkan kewaspadaan,” ujar Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com