Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Natuna, 4-7 Oktober 2021

Kompas.com - 04/10/2021, 16:57 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kantor Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memprediksi gelombang tinggi mencapai 4 meter di perairan sebelah utara Natuna.

Prediksi ini berlaku 4 - 7 Oktober 2021. 

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Hang Nadim Batam Nizam Mawardi mengatakan, dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim terungkap terdapat daerah pusaran angin siklonik di wilayah Kepulauan Riau sehingga menyebabkan adanya penumpukkan massa udara.

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter dari Aceh hingga NTB

Dia menambahkan, kelembapan udara yang cukup tinggi juga menambah peluang pembentukan awan-awan hujan di wilayah itu.

Secara umum, Nizam mengatakan waspadai potensi angin kencang dengan kecepatan angin mencapai 35 knots di Laut Natuna Utara yang dapat meningkatkan tinggi gelombang di perairan tersebut dan sekitarnya.

"Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan dihimbau agar waspada terhadap gelombang tinggi di wilayah Laut Natuna Utara,” kata Nizam melalui telepon, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Perahu Terbalik Kena Gelombang Tinggi, 6 Nelayan Terapung di Tengah Laut

Selain Natuna, gelombang tinggi juga terjadi di perairan Subi, perairan MIdai dan perairan Serasan yang mencapai 2,5 meter.

BMKG juga mengimbau agar warga Kepri selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas, terutama kepada pelaku transportasi laut, agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Baca juga: Gelombang Tinggi Rusak Tempat Usaha Pantai Wisata di Kulon Progo, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah

 

Berikut daftar risiko tinggi pelayaran di sekitar Natuna dari BMKG.

1. Untuk perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

2.  Untuk Kapal Tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. 

3. Untuk kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

4. Untuk kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

"Untuk nelayan, diingatkan selalu membawa life jacket dan menghindari awan kumulonimbus yang merupakan sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya," pungkas Nizam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com