TARAKAN, KOMPAS.com – Pemakaman khusus pasien Covid-19 di Juwata Laut, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), longsor.
Kondisi tersebut disebabkan hujan deras yang mengguyur Kota Tarakan Kalimantan Utara sejak awal Oktober 2021.
"Longsor terjadi sejak 2 Oktober 2021. Dari sekitar 180 makam, sebanyak 38 makam yang terdampak. Kebetulan lokasi yang terdampak berada di tanah timbunan," ujar Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemkot Tarakan, Tarmiji, dihubungi, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Ahli Waris Bongkar 15 Makam Covid-19 di Padang, gara-gara Hasil Swab Jenazah Ternyata Negatif
Kondisi makam yang terdampak longsor juga beragam, ada yang terlihat ujung peti kayunya, tergeser akibat pergerakan longsor dan beberapa peti lain terlihat miring.
Bahkan, tiga makam di antaranya sudah dipindahkan pihak keluarga.
"Info yang kami dapat, satu jenazah dibawa ke Tanjung Selor dan dua jenazah dimakamkan di luar makam khusus Covid-19, masih di Kota Tarakan," kata Tarmiji.
Tarmiji menegaskan, pemindahan tiga jenazah dilakukan atas inisiatif keluarga sendiri. Mereka membongkar pada malam hari.
"Secara izin, tentu saja belum diizinkan. Jadi mereka evakuasi secara pribadi pada malam hari," jelasnya.
Evakuasi jenazah Covid-19 di Tarakan dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan dan Kaltara, serta Praja alumni STPDN.
Baca juga: Dugaan Pungli Insentif Pemakaman Covid-19 di Malang, Wali Kota: Bukan Penggelapan, Memang Belum Cair
Tarmiji mengatakan, evakuasi jenazah dilakukan setelah melakukan rapat terpadu dan merumuskan teknis yang melibatkan keluarga jenazah.
"Hampir semua keluarga jenazah kita hubungi, mereka setuju untuk pemindahan. Banyak yang meminta untuk dimakamkan secara pribadi, tapi kita beri penjelasan belum dimungkinkan karena secara medis, infeksius masih tinggi. Maka kita pindahkan ke area tanah bukan timbunan, masih di area pemakaman khusus Covid-19," ujarnya.
Evakuasi jenazah, kata dia, ditargetkan rampung dalam tiga hari ke depan.
"Kita undang pihak keluarga minimal dua orang perwakilan untuk menghindari penumpukan. Kita berdoa sama-sama dan menjadi bukti juga bahwa jenazah dimakamkan secara layak," kata Tarmiji.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.