Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP Tenggelam di Curug Panganten, Tak Bisa Berenang Saat Terseret Arus

Kompas.com - 30/09/2021, 15:04 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dua orang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Ciamis tenggelam saat berenang di Curug Panganten, Dusun Cukang Uncal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis pada Rabu (29/9/2021).

Korban selamat adalah Farel (14) dan korban meninggal adalah Arif Fasa Muhammad (14) warga Kalapajajar, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.

Baca juga: Gibran, Pendaki Gunung Guntur yang Hilang 5 Hari Akhirnya Ditemukan di Curug Cikoneng

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Erik mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 15.20 WIB, Rabu kemarin dan saat ke lokasi salah satu korban sudah ditemukan meninggal dunia oleh warga sekitar.

"Korban diduga tidak bisa berenang sehingga terseret arus pusaran air," jelas Erik kepada wartawan, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Kisah Gibran Hilang 6 Hari di Gunung Guntur hingga Alami Hal Mistis, Kejadian Serupa Timpa Afrizal Pada Juli 2020

Erik menambahkan, saat kejadian sesuai keterangan para saksi yang tenggelam ada dua orang, satu luka ringan, sementara satu meningal dunia.

"Korban sempat tenggelam sekitar 20 menit," kata dia.

Korban kemudian langsung dibawa oleh petugas BPBD Kabupaten Ciamis dan Tagana, untuk selanjutnya diserahkan pada pihak keluarga dan dimakamkan dikampung halamannya.

Kejadian ini berawal saat korban bersama beberapa orang temannya datang ke lokasi objek Wisata Curug Panganten, sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu kemarin.

Baca juga: Kronologi Jatuhnya Helikopter di Curug Tangerang, Angin Kencang Melanda Sesaat Setelah Terbang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com