Optimistis nol pasien
Sementara itu, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI dr Nevy Shinta Damayanti membenarkan masih tersisa satu pasien yang dirawat di rumah sakit lapangan itu.
Ia optimistis tak ada pasien Covid-19 yang dirawat di RSLI besok. Meski pasien yang dirawat sudah dipulangkan semua, RSLI tetap dibuka dan menerima kedatangan pasien.
Nevy menambahkan, pasien Covid-19 di RSLI dalam dua bulan terakhir didominasi pekerja migran Indonesia.
Ia menyebut, ada beberapa sampel dari pasien d RSLI dikirim untuk penelitian, tetapi pihaknya belum mendapat jawaban.
"Alhamdulillah, artinya kemungkinan tidak ada mutasi, sehingga kita tidak berpikir ke sana. Yang terpikir ke depan tetap jalankan protokol kesehatan di manapun berada," kata dia.
RSLI Surabaya tetap beraktivitas seperti biasa sambil berbenah dan melakukan evaluasi, mengingat jumlah pasien yang dirawat di sana mencapai 10.000 orang.
Dari ribuan pasien tersebut tentunya ada banyak data yang bisa diolah dan disajikan dalam bentuk grafis. Tak lupa nakes akan ada penyegaran keilmuan, bekerja sama dengan relawan membuat webinar dan ini akan terus dijalankan.
"Bukan hanya nakes, perawat, dokter, administrasi semuanya akan kembali lagi me-refresh keilmuan, sebagai langkah peningkatan kapsitas, sekaligus bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapai perkembangan dan tantangan ke depan," tutur Nevy.
Perawat senior RSLI Ners Oktavianus Kopong Miten memastikan, dengan kondisi pasien yang sudah berkurang drastis ini, kondisi fasilitas tetap terjaga. Pembenahan pun akan dilakukan.
Sesuai prosedur dan ketentuan rumah sakit, RSLI akan melakukan pembersihan secara keseluruhan, dekontaminasi, sterilisasi, dan pengaturan aset aset di dalam, termasuk penatan dan pengaturan nomor bed.
Termasuk juga akan dilakukan inspeksi dan perbaikan saran prasarana, serta memperkuat pagar untuk pengamanan.
"Kondisi longgar pasien ini justru memberikan kesempatan bagi kami untuk memeriksa semua fasilitas yang tersedia. Kami terus memonitoring dan memastikan bahwa semua dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.