Salin Artikel

Cerita Nur, Satu-satunya Pasien Positif Covid-19 yang Masih Dirawat di RSLI Surabaya

Selama empat bulan terakhir, jumlah pasien PMI yang dirawat di RSLI sebanyak 1.243 orang, terdiri 700 laki-laki dan 543 perempuan.

Pada Rabu (29/9/2021), terdapat sembilan pasien yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari RSLI Surabaya. Mereka terdiri dari delapan pasien kelompok PMI dan satu masyarakat umum.

Dengan sembuhnya seluruh pasien klaster PMI, sehingga saat ini hanya tersisa satu pasien Covid-19 dari masyarakat umum yang masih dirawat di RSLI.

Pasien itu adalah WNP alias Nur, wanita 29 tahun asal Purwokerto yang dirawat sejak Jumat 24 September 2021.

Nur dibawa ke RSLI setelah mengeluh demam. Ia meminta surat keterangan sakit ke Puskesmas Simomulyo untuk keperluan work from home (WFH).

Saat diperiksa dan menjalani tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR), pasien itu dinyatakan positif Covid-19. Ia pun dirujuk ke RSLI untuk menjalani perawatan maksimal.

Beberapa saat setelah proses wisuda penyintas Covid-19 RSLI selesai, Nur dimintai tanggapannya terkait posisinya sebagai pasien terakhir yang dirawat.

Nur merasa bingung bercampur senang sekaligus sedih. Perasaannya campur aduk.

Ia senang karena teman-temannya dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang. Namun, ia sedih karena sendirian di rumah sakit.

Nur masih menunggu hasil tes usap PCR keluar besok. 

"Saya hari ini sudah di swab PCR. Semoga hasilnya negatif, dan bisa segera pulang," kata Nur kepada wartawan, Rabu.

Ia mengaku tak ingin berlama-lama berada di RSLI. Apalagi, semua pasien yang pernah dirawat sudah sembuh dan dipulangkan.

Oleh karena itu, ia berharap besok bisa pulang dan tidak ada lagi masyarakat yang terinfeksi Covid-19.

"Sedih malam ini saya sendirian, ruangannya luas sekali. Semoga besok bisa pulang," ujar Nur.

Optimistis nol pasien

Sementara itu, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI dr Nevy Shinta Damayanti membenarkan masih tersisa satu pasien yang dirawat di rumah sakit lapangan itu.

Ia optimistis tak ada pasien Covid-19 yang dirawat di RSLI besok. Meski pasien yang dirawat sudah dipulangkan semua, RSLI tetap dibuka dan menerima kedatangan pasien.

Nevy menambahkan, pasien Covid-19 di RSLI dalam dua bulan terakhir didominasi pekerja migran Indonesia.

Ia menyebut, ada beberapa sampel dari pasien d RSLI dikirim untuk penelitian, tetapi pihaknya belum mendapat jawaban.

"Alhamdulillah, artinya kemungkinan tidak ada mutasi, sehingga kita tidak berpikir ke sana. Yang terpikir ke depan tetap jalankan protokol kesehatan di manapun berada," kata dia.

RSLI Surabaya tetap beraktivitas seperti biasa sambil berbenah dan melakukan evaluasi, mengingat jumlah pasien yang dirawat di sana mencapai 10.000 orang.

Dari ribuan pasien tersebut tentunya ada banyak data yang bisa diolah dan disajikan dalam bentuk grafis. Tak lupa nakes akan ada penyegaran keilmuan, bekerja sama dengan relawan membuat webinar dan ini akan terus dijalankan.

"Bukan hanya nakes, perawat, dokter, administrasi semuanya akan kembali lagi me-refresh keilmuan, sebagai langkah peningkatan kapsitas, sekaligus bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapai perkembangan dan tantangan ke depan," tutur Nevy.

Perawat senior RSLI Ners Oktavianus Kopong Miten memastikan, dengan kondisi pasien yang sudah berkurang drastis ini, kondisi fasilitas tetap terjaga. Pembenahan pun akan dilakukan.

Sesuai prosedur dan ketentuan rumah sakit, RSLI akan melakukan pembersihan secara keseluruhan, dekontaminasi, sterilisasi, dan pengaturan aset aset di dalam, termasuk penatan dan pengaturan nomor bed.

Termasuk juga akan dilakukan inspeksi dan perbaikan saran prasarana, serta memperkuat pagar untuk pengamanan.

"Kondisi longgar pasien ini justru memberikan kesempatan bagi kami untuk memeriksa semua fasilitas yang tersedia. Kami terus memonitoring dan memastikan bahwa semua dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/30/051500678/cerita-nur-satu-satunya-pasien-positif-covid-19-yang-masih-dirawat-di-rsli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke