Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kredit Panci Menunggak 9 Bulan, Seorang Istri Tewas di Tangan Suami

Kompas.com - 29/09/2021, 18:59 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Ucai cekcok dengan suaminya gara-gara kredit panci telat sembilan bulan dan sampai ditagih ke rumah, seorang ibu rumah tangga bernama Kiki Karwi (47) ditemukan tewas di rumahnya pada Senin (27/9/2021) malam sekitar pukul 19.00 WIB. 

Korban adalah warga RT 1/2, Dusun Cipari, Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Sementara suaminya, Ade Ahdia (47), merupakan buruh di pabrik penggilingan padi.

Baca juga: Pria Asal Jakarta Dibunuh Anak Sendiri di Lampung, Jasadnya Direkayasa agar Dikira Bunuh Diri

Cekcok akibat istri tak terima ditegur kredit panci

Ade mengaku bahwa percekcokan dengan istrinya tersebut itu gara-gara kredit panci yang tidak diketahui oleh dirinya.

"Setelah penagih utang pulang, saya tanya sama istri, Mah ini berapa bulan kredit panci? Dia jawab 10 bulan, saya bilang kok mahal banget," ujar Ade kepada beberapa wartawan di Mapolsek Sidamulih, Senin (27/9/2021) malam, seperti dikutip dari TribunJabar.id.

Kemudian, kata Ade, ia menyarankan kepada istrinya jika ingin membeli apapun bentuknya harus dirundingkan dahulu.

"Harusnya rundingan dulu, jangan sampai suami tidak tahu istri kredit barang. Karena istri saya enggak terima ditegur, akhirnya kami pun cekcok mulut dengan nada keras," kata Ade.

Baca juga: Kakak Beradik Pukuli Polisi gara-gara Saling Tatap di Jalan, Bilang ke Korban: Apa Mata Kau

Bantah lakukan kekerasan

Di tubuh Kiki, terdapat luka lebam. Namun, Ade mengaku tidak melakukan kekerasan terhadap istrinya, walaupun mereka sempat cekcok. 

Luka lebam itu, menurut Ade, karena ia menarik tangan korban saat hendak kabur ke rumah adiknya.

"Saya tidak melakukan kekerasan baik pakai benda tajam maupun tangan, tadi itu istri saya mau kabur ke rumah adiknya. Kemudian saya tarik tangannya hingga dia jatuh dan mukanya kena lutut, kalau luka lebam di punggung mungkin kena batu saat korban jatuh dan pingsan," ucap Ade.

Baca juga: Pulang dari Ladang Diserang Beruang Madu, Kakek Ini Selamat Berkat Kaleng Cat

Ditemukan meninggal di ruang tengah

Selanjutnya, ujar Ade, istrinya tidak sadarkan diri dan ia membawanya ke dalam rumah serta menidurkan korban di ruang tengah rumah.

"Terus saya naik motor menuju warung Mang Komar, setelah ketemu dengan Komar saya menyuruhnya untuk pulang dulu ke rumah, dan saya pun langsung pulang lagi ke rumah," katanya.

Tidak lama kemudian, Komar tiba di rumahnya dan langsung meriksa kondisi istrinya yang tergeletak di ruang tengah.

Ade pun mengaku kaget, ketika Komar menyatakan kondisi istrinya sudah meninggal dunia.

"Saat diperiksa Mang Komar, katanya istri saya sudah meninggal. Saya awalnya tidak tahu, saya menyangka korban hanya pingsan doang," ucapnya.

Baca juga: Emosi Diminta Uang Tambahan Usai Berkencan, Pria Ini Bunuh PSK di Rumahnya

Akui sering cekcok

Memang, Ade mengakui, semenjak menjalin hubungan rumah tangga dengan korban sekitar 3 tahun lebih selalu diwarnai percekcokan.

"Kalau sering sih tidak, tapi dalam setiap bulannya memang selalu ada percekcokan. Keributan dalam rumah tangga kami, memang didasari keadaan pekerjaan (ekonomi). Saya nyesal, tapi mau gimana lagi nasi sudah menjadi bubur," sesalnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com