Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kredit Panci Menunggak 9 Bulan, Seorang Istri Tewas di Tangan Suami

Kompas.com - 29/09/2021, 18:59 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

Cerita Kadus, terdengar suara gaduh di rumah korban saat kejadian

Kepala Dusun Cipari, Desa Sukaresik Kusmaya menyampaikan, kejadian terjadi seusai ada orang yang menagih uang angsuran panci.

"Terus cekcok dan tetangga di lingkungannya juga tidak mendekatinya. Tapi lama kelamaan terdengar suara gaduh di rumahnya," ujar Kusmaya saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Selasa (28/9/2021) siang

Kemudian, satu tetangganya pergi ke warung untuk berjualan dan selang beberapa menit pelaku suami korban mendatangi tetangganya yang merupakan adik korban.

"Pelaku memberi tahu, istrinya meninggal dunia karena bertengkar. Terus saya juga tanya pelaku, kenapa sampai seperti itu (meninggal dunia)? Jawab alasan pelaku, katanya karena ditagih angsuran panci yang jumlahnya besar sekitar Rp 150 ribu per bulan dan katanya nunggak selama 9 bulan," katanya.

Dari sisi ekonomi, ucapnya, memang di data keluarga pelaku masuk ke daftar penerima bantuan dari pemerintah.

"Hanya pelaku melakukan penganiayaan tersebut, karena pelaku tidak diberi tahu oleh istrinya karena mempunyai angsuran panci," ucapnya.

Saat cekcok, ada perkataan dari korban yang bahasanya merendahkan suaminya.

"Katanya, korban berbicara seperti merendahkan pelaku," katanya.

Memang, tambah Pak Kades, sebelumnya juga menurut tetangga setempat pelaku dan korban sering bertengkar.

Masalah ekonomi, pelaku bertemperamen tinggi

Plt Kapolsek Sidamulih, Ipda Anang Tri menyatakan, bahwa peristiwa ini didasari oleh masalah ekonomi.

Kemudian karena ada tagihan angsuran kredit panci, di dalam rumah tangganya terjadi cekcok.

"Selain itu, bukan hanya masalah kredit panci, pelaku juga orangnya tempramental yang tinggi. Dan diduga kuat, benturan benda tumpul terjadi pada si korban," ujar Anang kepada beberapa wartawan di Mapolsek Sidamulih, Selasa (28/9/2021) siang.

"Akhirnya, karena masalah ekonomi dan tempramen tinggi, pelaku cepat marah yang berakibat terjadinya penganiayaan tersebut," tambahnya.

Kemudian untuk pengamanan, pihaknya melakukan penahanan sementara dan dilimpahkan ke Polres Ciamis.

"Pelaku mengakui perbuatanya terhadap korban. Walaupun (korban) sempat mau melarikan diri ke saudaranya yang jaraknya 15 meter dari rumahnya," ucapnya.

Selanjutnya, untuk korban sudah dibawa ke RSUD Ciamis untuk dilakukan visum dan autopsi

"Hasilnya, visum luar terdapat lebam di kepala sebelah kiri, punggung serta tangan kaki sebelah kiri," kata Anang.

Karena tindakan penganiayaan tersebut, pelaku dijerat pasal 351 ayat 3 dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kredit Panci Berujung Maut, Istri di Pangandaran Dirampas Nyawanya oleh Sang Suami, Ini Kata Pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com