MAGELANG, KOMPAS.com - Destinasi wisata di Kota Magelang, Jawa Tengah, belum dibuka untuk umum pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Sesuai ketentuan, daerah dengan PPM Level 3 baru boleh melakukan simulasi pembukaan destinasi wisata.
Sektertaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono menjelaskan, animo masyarakat untuk mengunjungi objek wisata diperkirakan bakal melonjak jika kondisi Covid-19 betul-betul terkendali.
Baca juga: Tinjau Tes CASN di UNY, Wali Kota Magelang: Rezeki Bukan dari PNS Saja
Maka, ia pun mewaspadai lonjakan itu serta mengantisipasinya dengan melakukan simulasi.
“Simulasi ini untuk menentukan kesiapan kita menerima kunjungan wisatawan, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai terjadi klaster wisata," terang Joko, dalam jumpa pers di Kantor Wali Kota Magelang, Rabu (29/9/2021).
Joko menyebutkan, dua destinasi wisata unggulan milik Pemerintah Kota Magelang pun belum boleh buka untuk wisatawan karena belum mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Keduanya adalah Taman Kyai Langgeng dan Kebun Raya Gunung Tidar.
“Kebun Raya Gunung Tidar, Taman Kyai Langgeng, dan museum-museum agar melakukan simulasi. Simulasi ini penting, karena jika nanti dimungkinkan dibuka untuk umum kita sudah siap semuanya,” ujar Joko.
Baca juga: Festival Kopi Magelang, Sejuta Cangkir Kopi Bakal Dibagikan Gratis
Joko tidak memungkiri, ada banyak yang merugi akibat penutupan obyek-obyek wisata ini.
Pemerintah Kota Magelang pun mengarahkan sekolah untuk dapat mengajak muridnya berkegiatan di luar ruangan terutama di Taman Kyai Langgeng.
Namun, ia mengingatkan kegiatan di luar ruangan sifatnya untuk pembelajaran, bukan rekreasi.
“Taman Kyai Langgeng sangat berdampak, gaji karyawan tetap jalan tapi pendapatan perusahaan tidak ada. Maka, Pemkot perlu membantu dan kita harap sekolah dapat mengajak siswanya untuk belajar di luar ruangan, khususnya di TKL,” tutur Joko.
Kepala Dinas Kepemudaan, Orahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih menambahkan, Taman Kyai Langgeng sudah melakukan simulasi sebanyak dua kali dengan diikuti sejumlah stakeholder.
Hanya saja, untuk dapat dibuka secara umum perlu menunggu hasil asesmen CHSE dari Kemenparekraf.
Baca juga: PTM di Kota Magelang Langsung Disetop jika Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah
“Wisata di derah PPKM Level 3 hanya diizinkan simulasi saja. Apalagi, Taman Kyai langgeng dan Kebun Raya Gunung Tidar juga belum mengantongi sertifikat CHSE, maka keduanya belum dibuka untuk umum. Termasuk harus memiliki aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat,” jelasnya.
Setidaknya, lanjut Wulan, setelah mengantongi sertifikat CHSE pihaknya bisa membuka TKL dan Gunung Tidar sekali dalam sepekan di hari biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.