Yesi mengatakan, para peternak juga akan melakukan aksi melepas ayam di halaman Kantor Pemkab Blitar.
Jumlah ayam yang akan dilepas, ujarnya, sebanyak 200 ekor.
"Ini menggambarkan kefrustrasian peternak. Dengan harga pakan dan telur saat ini, mempertahankan ayam ternak kita itu sama dengan mempertahankan kerugian," ujarnya.
Puluhan peternak ayam, kata Yesi, juga akan menggelar bazar telur murah di sepanjang jalan antara Kantor Pemkab Blitar hingga Kantor DPRD Kabupaten Blitar.
Jarak antara Kantor Pemkab dan Kantor DPRD Kabupaten Blitar sekitar 500 meter.
Aksi bertajuk Keprihatinan Peternak Blitar Raya itu menyampaikan tiga tuntutan.
Pertama, stop budidaya unggas oleh integrator. Kedua, terbitkan Perpres perlindungan peternak UMKM. Ketiga, stabilitas harga telur.
Integrator adalah perusahaan besar yang memroduksi pakan konsentrat dan bibit ayam (DOC).
Baca juga: Ini Temuan dari Struktur Kuno di Blitar yang Diduga Kompleks Bangsawan Era Majapahit
Sedangkan Blitar adalah salah satu daerah penghasil telur terbesar di tingkat nasional dengan jumlah peternak antara 4.500 hingga lebih dari 5.000 peternak.
Populasi ayam petelur berkisar antara 20 juta hingga 25 juta ekor dan kebutuhan jagung per hari mencapai kisaran 1.000 ton.
Asosiasi peternak, Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), mengklaim memiliki anggota sebanyak 2.000 peternak di Blitar yang terdiri dari peternak kategori peternak rakyat dengan kepemilikan ayam di bawah 20.000 ekor.
PPRN juga mengeklaim bahwa sekitar 80 persen dari total peternak yang ada di Kabupaten Blitar termasuk kategori peternak rakyat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.