Agus mengaku penghasilannya menjadi manusia silver setiap harinya hanya mendapat Rp 20.000.
Uang itu habis dipergunakan untuk biaya hidup seperti makan sehari-hari dan rokok.
Sementara itu, ia juga harus memikirkan tunggakan air yang sudah tidak dibayar selama setahun.
"Saya harus mandi terminal karena air ledeng di rumah diputus karena belum dibayar," ungkap pria yang pernah menikah tiga kali ini.
Baca juga: Kisah Agus, Pensiunan Polisi yang Terjaring Razia Saat Mengemis Jadi Manusia Silver
Wakapolrestabes Semarang AKBP I.G.A Dwi Perbawa Nugraha mengatakan sebagai bentuk perhatian dengan kondisi yang menimpa Agus, pihaknya berupaya memberikan pekerjaan yang layak.
"Kami upayakan mempekerjakan sebagai petugas keamanan di pabrik atau di mana pun. Atau mungkin menjadi pegawai harian lepas di Mapolrestabes," ujar I.G.A.
Menurutnya, Agus merupakan sosok polisi dan ayah yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
"Beliau tipe orangtua yang bertanggung jawab ya, sampai justru kebutuhan sendiri itu keteteran," jelasnya.
I.G.A berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, sebab sebagai purnawirawan polisi, Agus masih memiliki wadah untuk mengadu.
"Sejauh ini yang saya tahu bahwa organisasi persatuan purnawirawan polri cukup memperhatikan anggotanya. Ketika masuk pensiun dia sudah otomatis tergabung. Pak Agus ini tidak aktif. Jadi apa yang dirasakan kendala selama ini tidak bisa terkomunikasikan dengan teman atau mantan komandannya, sehingga bekerjalah sebagai manusia silver," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.