Menurut Nonuk, sangat mungkin bahwa potensi cagar budaya di area itu cukup luas hingga meliputi area beberapa ratus meter dari area pertama yang sedang digali.
Hal itu dibuktikan dengan adanya indikasi struktur bata kuno, masih di tengah area persawahan itu, di beberapa titik yang berjarak sekitar 100 meter dari temuan pertama.
Ditambah lagi, di sebuah titik yang berjarak sekitar 200 meter ke aah barat laut dari titik pertama, ditemukan juga jambangan kuno terbuat dari batu.
Baca juga: Bantuan 1.000 Ton Jagung Kementan Segera Habis, Peternak Ayam Blitar Tunggu Kepastian Janji Jokowi
Jambangan berdiameter sekitar 1 meter itu hanya terlihat bagian permukaannya sekitar 2 sentimeter saja, sisanya terpendam di tanah sawah.
Menimbang potensi yang ada, Nonuk berharap kegiatan ekskavasi penyelamatan dapat segera dilakukan di situs tersebut.
Nonuk mengatakan, temuan pecahan gerabah dan keramik selama survei belum memberikan informasi pasti terkait dari usia situs tersebut meskipun telah dipastikan pecahan keramik China yang ada berasal dari masa Dinasti Song.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.