Sementara itu, Anggi Aulia (22), putri ketiga korban mengaku sangat kehilangan ibunya tercinta.
Ia sempat berteriak histeris hingga pingsan ketika jenazah ibunya dibawa untuk dikafankan, Selasa (21/9/2021) sore.
Anggi masih tak habis pikir mengapa pamannya tega membunuh hanya karena persoalan sampah.
"Iya itu hanya karena sampah gelas plastik pop ice, dia tega membunuh ibu saya. Saya ada di luar waktu kejadian, di depan sini," kata Anggi menunjuk balai-balai yang berjarak hanya 3 meter dari tempat kejadian perkara.
Kini keluarga korban hanya berdoa dan berharap pelaku pembunuhan mendapatkan hukuman yang setimpal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.