Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kades Nyentrik di Gresik Angkat Desa Miskin Jadi Desa Miliarder Pakai Resep Gila

Kompas.com - 22/09/2021, 16:49 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Lahan wisata seluas 6 hektare di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tak nampak seperti bekas galian tambang batu kapur.

Orang awam menilai, lahan tersebut didesain khusus sebagai destinasi wisata yang menonjolkan eksotisme lahan batu kapur.

Adalah Selo Tirto Giri (Setigi), destinasi wisata Gresik yang berlokasi di sekitar jalan Deandles pantai utara Jawa Timur.

Destinasi wisata yang belum genap 3 tahun itu kini banyak diserbu wisatawan lokal.

Menyuguhkan latar belakang pemandangan bukit batu kapur yang instagramable, lokasi wisata baru ini kini menjadi primadona wisata warga Gresik dan sekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tuban.

Baca juga: Gubernur Khofifah: Tidak Ada Lagi Daerah PPKM Level 3 dan 4 di Jatim

Dalam kunjungannya Juli 2020 lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terlihat sangat mengagumi wisata alam Setigi.

Bahkan, ia menyebut, konsep wisata Setigi itu out of the box alias tidak umum.

Obyek wisata Setigi, yang terdiri atas Selo berarti batu, Tirto berarti air, dan Giri memiliki arti bukit.

"Konsep wisata Setigi ini out of the box. Di era sekarang, kita memang dituntut berpikir out of the box untuk percepatan pembangunan perekonomian desa, jangan berpikir linier," ujar Khofifah saat itu.

Khofifah berharap, apa yang telah dikembangkan oleh pemerintah Desa Sekapuk dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur, dalam rangka pengembangan ekonomi pedesaan pasca Pandemi Covid-19.

"Wisata Setigi ini mulanya bekas tambang, daerah kumuh dan banyak sampah. Sekarang menjadi income bagi masyarakat desa," ucap dia.

Khofifah menginginkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang mengelola unit usaha tersebut tidak segera puas dengan apa yang sudah dilakukan.

"Mudah-mudahan bisa dikembangkan, areanya juga masih sangat luas. Lokasi wisata ini sangat instagramble, dan banyak angle tempat wisata, ada 24 titik spot," ujar dia.

Wisata Setigi adalah salah satu unit usaha pendongkrak pendapatan Desa Sekapuk  yang dulu masuk kategori desa miskin dan tertinggal, kini menjadi desa milliarder.

Tahun lalu, penghasilan beberapa unit usahanya menyentuh angka miliaran rupiah.

Selain kekompakan warganya, ada sosok pemuda yang menahkodai bangkitnya Desa Sekapuk dari keterpurukan.

Kepala Desa Sekapuk Abdul HalimKOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim

Dia adalah Abdul Halim, tokoh pemuda Desa Sekapuk yang dipercaya warga sebagai kepala desa sejak akhir 2017 lalu.

Kepala desa nyentrik berambut gondrong dan berjenggot panjang itu menceritakan, tidak mudah mengubah wajah desa tempat kelahirannya hingga menjadi seperti sekarang.

Sebelumnya, Desa Sekapuk masuk kategori desa tertinggal, kesenjangan sosialnya tinggi, desa kumuh dan desa rawan konflik sosial.

"Yang paling penting dan pertama saya lakukan adalah merubah mindset warga agar lebih peduli dan melihat potensi-potensi di Desa Sekapuk," kata Abdul Halim, kepada Kompas.com belum lama ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com