Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Api Lokal di Jatim Kembali Beroperasi, Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Penumpang

Kompas.com - 22/09/2021, 09:34 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Kereta api dengan rute perjalanan di sebagian wilayah Jawa Timur, kembali dioperasikan mulai Rabu (22/9/2021).

Di wilayah kerja Daop 7 Madiun, kereta api yang dioperasikan adalah KA Dhoho relasi Surabaya Kota - Kertosono - Blitar, KA Penataran relasi Blitar – Malang - Surabaya Kota, serta KA Ekonomi Lokal Kertosono relasi Surabaya Kota - Kertosono.

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, pengaktifan kembali perjalanan kereta api lokal tersebut disesuaikan dengan ketentuan layanan kereta api di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Gubernur Khofifah: Tidak Ada Lagi Daerah PPKM Level 3 dan 4 di Jatim

Dia menjelaskan, setiap penumpang wajib memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai SE Kemenhub No 69 tahun 2021, agar bisa menggunakan jasa kereta api ke daerah tujuan.

Penumpang diminta untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menghindari makan bersama, dan menggunakan hand sanitizer.

"Pelanggan harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam), dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius," ujar Ixfan melalui keterangan tertulis, Rabu.

Ketentuan lainnya, lanjut Ixfan, setiap penumpang wajib memakai masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Lansia di Jombang Masih Rendah

Kemudian selama perjalanan di dalam kereta api, penumpang tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung.

Penumpang juga dilarang mengonsumsi makanan dan minuman sepanjang perjalanan, terutama bagi penumpang dengan rute jarak pendek dan waktu perjalanan kurang dari 2 jam.

"Terkecuali bagi individu yang wajib mengonsumsi obat dalam rangka pengobatan yang jika tidak dilakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan orang tersebut," ujar Ixfan.

Sudah Disuntik Vaksin

Selain wajib melaksanakan berbagai ketentuan di sepanjang perjalanan maupun saat memasuki stasiun kereta api, setiap penumpang juga diwajibkan memenuhi sejumlah persyaratan.

Ixfan menjelaskan, penumpang tak lagi wajib menunjukkan STRP, Surat Tugas, atau surat keterangan lainnya sebagai syarat naik kereta.

Namun sebagai pengganti, setiap penumpang tercatat sudah menjalani vaksinasi Covid-19, minimal sudah mendapatkan suntikan dosis 1.

Baca juga: Rp 66 Miliar Anggaran Perjalanan Dinas dan Pengadaan Baju ASN Madiun Dialihkan untuk Tangani Covid-19

Identifikasi penumpang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 atau belum, dilakukan secara online maupun manual saat penumpang melakukan boarding pass.

Ixfan mengatakan, bagi calon penumpang yang belum bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 karena kondisi kesehatan khusus, tetap diizinkan untuk menggunakan jasa kereta api.

Syaratnya, penumpang menunjukkan surat dari otoritas kesehatan yang menjelaskan kendala vaksinasi bagi penumpang tersebut.

"Wajib melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19," jelas Ixfan.

Dia menambahkan, meski syarat dan ketentuan sudah cukup longgar, namun KAI belum mengizinkan anak-anak di bawah umur 12 tahun untuk bepergian dengan kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com