Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Sumber Mata Air Sendang Kuncen yang Ditelusuri BPCB Jatim, Disebut sebagai Tempat Prabu Brawijaya Membuat Keris

Kompas.com - 22/09/2021, 05:40 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Tak hanya menemukan struktur bata dan batu andesit candi, tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur juga menelusuri sumber air utama Sendang Kuncen di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Lokasi yang berdekatan dengan kompleks makam dan masjid kuno itu, sering dimanfaatkan untuk kegiatan ritual dan kebudayaan warga setempat.

“Eskavasi kedua berdasarkan laporan dari warga bahwa di titik itu ada sumber air yang dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan ritual maupun kegiatan kebudayaan. Kita sudah lakukan eskavasi berat untuk penelusuran sumber air atau lorong air keluar,” kata Pamong Budaya Muda Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Pahadi kepada Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Beberapa Hari Ekskavasi, BPCB Jatim Temukan Struktur Bata Candi di Demangan, Madiun

Menggali sedalam enam meter

Pahadi menuturkan, tim telah melakukan ekskavasi di lokasi Sendang Kuncen selama empat hari.

Di lokasi itu, tim menggali sedalam enam meter untuk mencari terowongan bersejarah.

Setelah penggalian, ditemukan alur sumber mata air dari arah timur. Penggalian dilakukan dengan memperhatikan potensi cagar budayanya.

Hanya saja untuk sementara, tim baru mendapatkan fakta, sumber keluarnya titik air yang tidak aktif.

Sedangkan untuk potensi struktur arkeologi atau cagar budaya belum ditemukan.

“Nanti kita tindak lanjuti dengan penelusuran terhadap sumber utamanya,” jelas Pahadi.

Pahadi mengatakan, secara keruangan, sendang itu sangat dekat dengan masjid dan makam kuno Kuncen yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kota Madiun.

Baca juga: Rp 66 Miliar Anggaran Perjalanan Dinas dan Pengadaan Baju ASN Madiun Dialihkan untuk Tangani Covid-19

 

SUMBER AIR—Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan saluran air dan sumber air yang lokasinya berdekatan dengan kompleks makam dan masjid kuno Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa TimurKOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI SUMBER AIR—Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan saluran air dan sumber air yang lokasinya berdekatan dengan kompleks makam dan masjid kuno Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur
Rekomendasi wisata religi dan budaya

Terhadap temuan itu, Pahadi merekomendasikan, dua lokasi tersebut menjadi wisata religi dan budaya di Kota Madiun.

Hanya saja, konsep dan penataan wisatanya masih perlu dimatangkan.

“Kami buat rekomendasi pola penataan ruang agar bisa menyatu dengan konsep budaya yang ditampilkan,” ujar Pahadi.

Ia menyebutkan, barang bersejarah yang ditemukan di Demangan bisa dijadikan konsep desa wisata budaya, seperti asal Kota Madiun.

Sebab, di tempat itu, juga ditemukan punden yang masih disakralkan oleh masyarakat setempat.

Sementara keberadaan Sendang di Kuncen dapat dijadikan wisata religi seperti makam Wali Songo di daerah pantura Jawa Timur

Ia mencontohkan, di kompleks makam Sunan Bonang misalnya, terdapat masjid, makam dan sumber air.

Baca juga: Pendaki Asal Madiun Meninggal di Gunung Lawu, Ini Kronologinya

Berdiri sendiri-sendiri

Pahadi menambahkan, penemuan barang bersejarah di dua tempat di Kota Madiun tidak memiliki keterkaitan langsung.

Sebab, periodisasi Islam tidak mengenal candi. Sementara pada masa berkembangnya Hindu-Budha kuno belum mengenal masjid.

“Artinya secara periodisasi terpisah. Tapi pada saat sekarang, pengelolaannya bisa disatukan saja. Pengembangan dapat dijadikan satu aspek wisata budaya,” jelas Pahadi.

Baca juga: PPKM Level 2 di Kota Madiun, 8 SMP Gelar Belajar Tatap Muka

Cerita rakyat tentang Prabu Brawijaya

Ia menyebutkan, bisa jadi titik Demangan lebih tua dibandingkan dengan titik di Kuncen.

Apalagi dari dokumen peninggalan Pemerintah Hindia Belanda tahun 1937 menyebutkan, di Kuncen hanya disebutkan adanya sendang.

Sumber itu tidak menyebutkan fungsinya secara mendetail.

“Kalau dari orang tertua menyampaikan tutur, ada cerita rakyat di situlah Prabu Brawajiya membuat keris dengan air Sendang Kuncen. Selain itu banyak yang bilang sendang itu menjadi tempat pembuangan pusaka,” ujar Pahadi.

Ia mengatakan, selain dokumen Belanda, belum ditemukan adanya sumber data lain yang menjelaskan dua titik temuan barang bersejarah tersebut.

Harapannya orang yang mengetahui peninggalan sejarah itu membuka diri dan menyampaikan kepada pemerintah.

Ia pun meminta, warga yang menyimpan barang-barang bersejarah untuk merawatnya.

“Kalau tidak bisa rawat sebaiknya diserahkan ke Pemda,” kata Pahadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com