Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Hari Ekskavasi, BPCB Jatim Temukan Struktur Bata Candi di Demangan, Madiun

Kompas.com - 21/09/2021, 18:44 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Setelah beberapa hari melakukan ekskavasi di Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan struktur bata dan batu andesit candi.

Pamong budaya BPCB Jatim Pahadi mengatakan, BPCB Jatim belum bisa menyimpulkan periode atau pembangunan struktur candi tersebut.

Baca juga: Pendaki Asal Madiun Meninggal di Gunung Lawu, Ini Kronologinya

“Jadi belum dapat indentifikasi periodisasinya. Tetapi yang jelas itu merupakan batu bagian dari candi. Salah satunya ada batu yang terukir kala yang biasanya itu terpasang di ambang pintu bagian atas candi,” kata Pahadi kepada Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Tak hanya itu, kata Pahadi, dokumen laporan arkeologi Pemerintah Hindia Belanda pada 1937 juga menyebutkan terdapat bangunan candi di titik ekskavasi tersebut.

Dalam laporan itu disebutkan, banyak ditemukan struktur bata dan beberapa susunan batu andesit saat penelitian di lokasi itu.

Hanya saja, titik yang diduga sebagai bangunan candi itu sudah menjadi pemakaman umum warga setempat. Sehingga, tim BPCB Jatim tidak bisa melakukan penggalian lebih lanjut.

Meski begitu, BPCB Jatim akan berkoordinasi dengan kelurahan dan Pemkot Madiun perihal ekskavasi lanjutan dengan skala kecil.

“Penggailan dilakukan pada posisi yang tidak ada makamnya. Karena satu lahan itu bagian tengahnya tidak ada makam. Dan kita akan telusuri titik yang tidak ada makamnya,” ungkap Pahadi.

Pahadi menuturkan, batu-batu candi yang saat ini tersebar di beberapa rumah warga di sekitar makam sudah dilakukan didata.

Menurut Pahadi, batu-batu candi itu sebenarnya bisa menjadi data pendukung ketika kelurahan membuat ruang informasi cagar budaya atau wisata budaya di Kota Madiun.

“Nah itu bisa jadi salah satu koleksi atau materi display pada ruang informasi. Untuk inisiasinya dapat dilakukan dari DInas Kebudayaan atau desa sendiri,” jelas Pahadi.

Baca juga: PPKM Level 2 di Kota Madiun, 8 SMP Gelar Belajar Tatap Muka

Belum Diketahui Era Kerajaannya

Pahadi menyatakan tim BPCB belum bisa menyimpulkan era kerajaan pembangunan candi tersebut. Pasalnya, tim hanya menemukan gundukan tanah di Demangan.

“Secara periodisasi belum bisa menyimpulkan tahun berapa (dibangun) dan masa siapa. Karena tidak ada anomali atau pun hasil temuan yang mengarah pada periodisasi. Tidak ada angka tahun dan bentuk berdasarkan laporan lama tidak diketahui dan juga belum ada cerita rakyat terkait,” ujar Pahadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com