Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Upacara Kematian Kepercayaan Marapu di Sumba: Jenazah Dikubur dengan Posisi Duduk (1)

Kompas.com - 21/09/2021, 09:12 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur Yudi Umbu T T Rawambaku mengatakan, dalam kepercayaan Marapu, anggota keluarga tidak diperkenankan menangis pada saat keturunan bangsawan dinyatakan meninggal dunia.

Selain itu, kabar duka juga belum diperbolehkan untuk diketahui oleh keluarga besar.

"Jika orang tersebut meninggal di rumah sakit, maka jenazahnya dibawa ke kampungnya untuk diadakan acara memanggil," kata Yudi.

Seorang sesepuh yang dipercayakan oleh keluarga melakukan ritus atau upacara pemanggilan melakukannya dengan menyebut nama orang yang meninggal tersebut sebanyak empat kali.

Dalam kepercayaan Marapu, seseorang baru boleh dinyatakan sudah meninggal dunia setelah tidak memberikan jawaban saat dilakukan ritus pemanggilan.

"Jika orang yang wafat adalah seorang bangsawan perempuan, maka dikatakan 'Namberanyaka Mbalu, Nanjorunyaka Au'," tutur Yudi.

Kalimat "Namberanyaka Mbalu, Nanjorunyaka Au" berarti tempayan airnya pecah, balai-balai dapurnya roboh.

Baca juga: Kapal Ikan Tenggelam di Perbatasan Perairan Australia, 6 Nelayan Asal NTT Ditemukan Selamat

Sementara untuk seorang bangsawan laki-laki yang meninggal akan dikatakan "Na Njorunyaka Njara, Na Mbatanyaka Landu" yang artinya jatuh dari kuda, patah jambul di kepalanya.

Setelah dilakukan upacara pemanggilan, keluarga yang sedang berduka melakukan ritus membangunkan jenazah yang ada dalam posisi duduk bertinggung atau Pa Hadangu.

Para penghayat kepercayaan Marapu meyakini bahwa arwah orang yang sudah wafat masih berada di sekitar mereka.

"Jenazah yang disimpan dengan cara duduk itu menyerupai keadaan semula ketika ia masih dalam kandungan," ujar Yudi.

Pada saat jenazah disimpan dalam posisi duduk bertinggung, kata Yudi, berarti rohnya berada kembali di dalam jenazah itu sehingga ia dapat diberikan sirih pinang dan makanan.

Upacara Pa Hadangu ditandai dengan penyembelihan satu ternak kuda sebagai kurban (Dangangu).

Saat itulah, gong dan tambur mulai dibunyikan yang menandakan pembukaan masa perkabungan.

Baca juga: Jelang WSBK, 150 Tim Vaksinator Diterjunkan untuk Percepat Vaksinasi di Lombok Tengah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com