Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Upacara Kematian Kepercayaan Marapu di Sumba: Jenazah Dikubur dengan Posisi Duduk (1)

Kompas.com - 21/09/2021, 09:12 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

Indriani menuturkan, Rambu meninggal pada 7 Agustus lalu dan baru dikuburkan pada 9 September 2021 di Kampung Watumbaka.

Selama disemayamkan, bunyi-bunyian gong dan tambur itu akan terus mengiringi. 

"Pukul gong. Kalau malam itu bebas, tergantung orang senang mau bunyikan gong. Batasnya bisa pukul 00.00 Wita, bisa juga jam 01.00 Wita, katanya.

Gong akan kembali dibunyikan pukul 05.00 Wita usai jenazah Rambu 'diberi' makan yang dimasak oleh keluarga.

"Kalau sore itu dibunyikan pukul 17.00 Wita. Sedangkan siang tidak boleh (bunyikan gong dan tambur)," ungkap Indriani.

Baca juga: Bidik 6.000 WNI yang Berobat ke Luar Negeri, Erick Thorir akan Kembangkan Wisata Kesehatan di Bali

Dikubur Posisi Duduk

Jenazah Rambu dikuburkan dengan posisi duduk bertinggung di dalam lubang berbentuk persegi yang memiliki kedalaman lebih dari satu meter.

Ia dikuburkan tanpa peti dalam lubang yang sama dengan suaminya yang pertama.

"Kalau untuk penganut Marapu, suami dan istri harus digabungkan. Tidak boleh dipisahkan," kata Indriani.

"Jenazah bapak di sisi timur, mama di sisi barat. Mereka berdampingan. Matahari terbit kan di timur. Jadi, kodratnya laki-laki harus selalu yang duluan dalam segala hal," imbuhnya.

Adapun, jenazah suami Rambu yang telah dikuburkan pada puluhan tahun silam itu terlihat masih dalam posisi duduk berbalut kain dan sarung dengan motif khas Sumba Timur.

Sementara itu, peti jenazah milik rambu dikuburkan pada lubang lain yang digali setelah jenazahnya dikuburkan.

Menurut Indriani, peti jenazah dari para penghayat kepercayaan Marapu biasanya disimpan di bawah pohon rindang di atas bukit.

Namun karena alasan tertentu, peti jenazah dan barang lain milik Rambu dikuburkan di satu tempat di dekat kuburannya.

"Pokoknya segala hal yang berkaitan dengan itu harus terlindungi dari cahaya matahari," ungkap Indriani.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com