Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Orasi di STIM Budi Bakti, Ketua Dompet Dhuafa Minta Mahasiswa Punya 4 Karakter Profetik

Kompas.com - 21/09/2021, 08:44 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Nasyith Majidi mengatakan, mahasiswa khususnya di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Budi Bakti harus memiliki karakter profetik, niat tulus dengan semangat tinggi, dan memperhatikan prinsip-prinsip adab dalam menuntut ilmu.

Dengan begitu, kata dia, ketika lulus mahasiswa tidak hanya menjadi manusia-manusia cerdas tetapi juga tidak membuat kerusakan besar.

“Ada empat karakter profetik yang harus dimiliki mahasiswa. Pertama, shiddiq. Karakter shiddiq atau jujur telah menjadi barang langka saat ini,” ujar Nasyith.

Bahkan, lanjut dia, kini semakin banyak orang yang cerdas tetapi tidak jujur. Akibatnya risiko kerusakan menjadi lebih besar.

Baca juga: Orang Cerdas Mudah Terdistraksi Saat Kerja

Pernyataan tersebut Nasyith sampaikan dalam orasi ilmiah menyambut mahasiswa baru (maba) STIM Budi Bakti tahun akademik 2021/2022 di Aula Masjid Al Madinah Dompet Dhuafa, Kemang, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Minggu (19/9/2021).

Untuk karakter profetik kedua, ia menyebut, mahasiswa harus punya sifat tabligh atau menyampaikan.

Tabligh yang dimaksud adalah lulusan Kampus Budi Bakti harus mengamalkan, menyampaikan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta karakter profetik kepada orang lain.

“Jika tidak menyebarkan ilmu maka ibarat pohon tanpa buah, kering. Semakin banyak ilmu dibagikan kepada orang lain, maka ilmu terus berkembang,” ucap Nasyith dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (20/9/2021)

Baca juga: Gandeng Aqua, Dompet Dhuafa Sebarkan Ilmu Bisnis

Ketiga, sebut dia, amanah atau dapat dipercaya. Ia berharap lulusan kampus Budi Bakti menjadi orang-orang yang memiliki kemampuan untuk menjaga amanah ketika mendapat kepercayaan.

Karakter profetik keempat, yaitu fathonah atau kecerdasan. Dari karakter ini Nasyith berharap, proses belajar mengajar di Kampus Budi Bakti dapat mencetak mahasiswa menjadi manusia-manusia cerdas hati dan pikirannya.

Untuk mewujudkan karakter profetik, ia menyatakan, bahwa STIM Budi Bakti harus menjadi center of excellence atau pusat ilmu pengetahuan.

Dengan kampus center of excellence, maka para mahasiswa dapat menimba ilmu pengetahuan dan mengaplikasikannya di kemudian hari.

Baca juga: Marsinah, Ibu yang Gendong Anak Disabilitas demi Menimba Ilmu Agama

"Kampus menjadi pusat ilmu pengetahuan. Tempat mempelajari ilmu amaliah dan ilmu ilmiah, kemudian mengimplementasikannya," jelas Nasyith, yang juga alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia berharap, lulusan STIM Budi Bakti dapat menjadi sarjana paripurna. Artinya, membentuk lulusan sarjana dengan karakter profetik kenabian, yaitu amanah, shiddiq, tabligh dan fathonah.

"Ijazah bukanlah orientasi kuliah di Kampus Budi Bakti. Pendidikan bukan hanya tentang kepemilikan gelar tertentu, tetapi juga harus berbasis pengetahuan, kemampuan, dan karakter.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com