Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Orasi di STIM Budi Bakti, Ketua Dompet Dhuafa Minta Mahasiswa Punya 4 Karakter Profetik

Kompas.com - 21/09/2021, 08:44 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Untuk diketahui, perusahaan-perusahaan besar tidak lagi hanya sekadar melihat gelar. Akan tetapi mereka juga menguji kapasitas yang dimiliki kelompoknya.

Baca juga: Membangun Infrastruktur Perhubungan Yang Paripurna

Oleh karenanya, kata Nasyith, lulusan paripurna profetik harus menjadi orientasi ketika mencari ilmu pengetahuan dan tidak menjadikan selembar ijazah sarjana sebagai tujuan.

Mahasiswa harus berani bermimpi

Dalam kesempatan tersebut, Nasyith menyampaikan, mahasiswa harus berani bermimpi dan mengejar cita-cita.

Sebab, kata dia, mimpi bisa menjadi pendorong semangat untuk belajar, menuntut ilmu, berusaha, dan berjuang keras, konsisten hingga lulus.

"Di luar sana, persaingan semakin kompetitif. Maka dari itu, mahasiswa Kampus Budi Bakti harus memiliki kemampuan luar biasa,” ucap Nasyith.

Baca juga: Ajukan Proposal Dana Kompetitif Kampus Merdeka Vokasi, Simak Syaratnya

Menurutnya, kemampuan dan pengetahuan tidak selalu berasal dari buku atau bangku-bangku kuliah semata. Hal ini juga bisa berasal dari kegiatan organisasi, grup-grup diskusi, dan turun ke masyarakat untuk bertemu dengan berbagai masalah secara nyata.

Oleh karenanya, Nasyith meminta agar mahasiswa terus belajar dan tidak merasa paling pintar. Sebab, ketika hal ini terjadi, maka semua pintu belajar dan berkah keilmuan akan tertutup.

“Mahasiswa Budi Bakti harus selalu merasa lapar akan ilmu. Sepanjang merasa lapar maka mahasiswa tidak pernah berada di zona nyaman," imbuhnya.

Terlebih, kata Nasyith, menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Wajib yang dimaksud adalah harus dikerjakan bagi mereka yang mampu.

Baca juga: Mengapa sampai Ada Istilah Menuntut Ilmu hingga ke China?

Kewajiban menuntut ilmu, sebut dia, akan diberikan ganjaran oleh Allah Subhanahu wata'ala dengan menjanjikan derajat tinggi bagi orang-orang beriman dan berilmu.

“Saya berharap orang-orang beriman, berilmu dan hebat ada di antara kalian para mahasiswa STIM Budi Bakti,” ujar Nasyith.

Meski STIM Budi Bakti belum sehebat kampus-kampus mentereng di Indonesia dan dunia, ia meyakinkan para maba untuk percaya.

“Percaya bahwa dosen dan manajemen kampus memiliki hati, semangat dan ketulusan untuk memberikan yang terbaik bagi mahasiswa STIM Budi Bakti,” imbuh Nasyith.

Baca juga: Prospek Kerja Cerah, Intip Jurusan Kuliah Perpajakan dan Kampus Terbaik

Sebagai informasi, Dompet Dhuafa merupakan yayasan dengan visi mengangkat harkat martabat dan derajat kaum dhuafa.

Adapun visi tersebut didasarkan dari pesan dalam surat Al Ma'un untuk membantu kaum marjinal. Selain itu, mengangkat harkat martabat merupakan salah satu mewujudkan tugas negara dalam Pasal 34 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Seharusnya fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Akan tetapi kami tahu bahwa beban ini sangat berat. Negara belum sanggup mengangkatnya sendiri. Maka dari itu Dompet Dhuafa hadir membantu,” ujar Nasyith.

Baca juga: Peduli Pedagang Kecil, Dompet Dhuafa Lakukan Aksi “Borong Dagangan Pedagang”

Dompet Dhuafa, kata dia, bergerak berdasarkan tiga langkah, yaitu keislaman, kemodernan, dan keindonesiaan.

Adapun mimpi Dompet Dhuafa, yaitu mewujudkan negara Indonesia menjadi negara baldatun toyyibatun wa robbun ghofur atau keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com