Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pilu Aiptu Bastari, Meninggal Dunia Usai Ditabrak Pengemudi Mabuk Saat Atur Lalu Lintas

Kompas.com - 16/09/2021, 15:13 WIB
Hamim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Anggota Satlantas Polres Tuban, Aiptu Ahmad Bastari (54), korban tabrak lari pengguna jalan yang sedang mabuk, dinyatakan meninggal dunia.

Sebelum meninggal, Aiptu Ahmad Bastari sempat kritis dan harus menjalani perawatan selama 29 hari di RS dr Soetomo Surabaya.

Kanit Laka Satlantas Polres Tuban, Ipda Eko Sulistiono mengatakan, Aiptu Bastari meninggal di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, Rabu (15/9/2021).

"Iya, almarhum meninggal dunia kemarin pukul 16.45 WIB," kata Ipda Eko Sulistiono saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Aipda Bastari Ditabrak Saat Amankan Lalu Lintas di Tuban, Pelaku Pemandu Lagu yang Sedang Mabuk

Disiplin, sering melatih polisi cilik

Saat ini, jenazah Aiptu Bastari dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kota Tuban.

Menurutnya, Almarhum Aiptu Bastari dikenal sebagai sosok polisi yang baik, disiplin dalam menjalankan tugas di kepolisian.

Bahkan, Ayah dua orang anak itu juga aktif menjadi pelatih polisi kecil (polcil) dan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Tuban.

"Beliau orangnya baik mas, ikut aktif melatih polisi cilik dan paskibra juga," kenang Eko.

Baca juga: Diundang ke Istana untuk Bertemu Presiden, Ini Sosok Suroto yang Dianggap Jadi Pahlawan Usai Bentangkan Poster ke Arah Jokowi

 

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.(SHUTTERSTOCK)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.(SHUTTERSTOCK)
Ditabrak saat atur lalu lintas

Eko Sulistiono menuturkan, Almarhum Aiptu Bastari adalah korban peristiwa tabrak lari seorang pengemudi mobil.

Bastari ditabrak saat sedang bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Pahlawan, Senin (16/8/2021) malam.

Saat itu, Bastari ditemani Bripka Tatang sedang bertugas mengalihkan arus lalu lintas dari jalan Pahlawan ke Jalan Crokroaminoto (Depan Pabrik Kecap Laron).

Sebab, di lokasi Taman Makam Pahlawan (TMP) Tuban, sedang berlangsung kegiatan renungan malam menjelang HUT Kemerdekaan Ke 76 RI yang diikuti para pejabat Forkopimda Tuban.

Baca juga: Sempat PPKM Level 1, Tuban Kembali Naik ke Level 2, Ini Penyebabnya

Tiba-tiba dari arah timur, mobil Ertiga dengan nopol S 1263 EF yang dikemudikan Agis Irwanti (24), bersama dua temannya Clarissa dan Purwanto, melaju menuju Jalan Pahlawan

Saat dihalau petugas dan diarahkan ke jalur lain, tersangka justru menerobos barikade petugas dan menabrak dua anggota Satlantas Polres Tuban yang bertugas di lokasi tersebut.

"Naas, Aipda Bastari tertabrak dan jatuh bersimbah darah, sedangkan Bripka Tatang menghindar dan selamat," kata Iptu Eko Sulistiono, dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Naik Lagi ke PPKM Level 2, Dinkes Tuban Kesulitan Tracing Warga Tuban di Luar Daerah

Pengemudi mabuk

Ilustrasi menyetir mobiltravelers.com Ilustrasi menyetir mobil

Usai menabrak dua anggota Satlantas, mobil Ertiga tersebut melarikan diri melaju ke arah timur, melewati jalan kembar di kawasan perumahan Gedongombo, Tuban.

Bripka Tatang yang berhasil selamat kemudian menolong Bastari yang terkapar di jalan tersebut dan melaporkan kepada petugas yang lainnya.

Malam itu juga pelaku yang berusaha melarikan diri dengan mobilnya berhasil ditangkap petugas kepolisian lainnya.

"Saat diperiksa petugas ternyata pengemudi dan penumpang mobil dalam kondisi mabuk minuman keras," terangnya.

Selanjutnya petugas mengamankan pengemudi bersama penumpangnya serta mobil yang dipakai untuk menabrak petugas.

Pelaku tabrak lari, Agis Irwanti yang berprofesi sebagai pemandu lagu rumah karaoke di Tuban itu dijerat Pasal 312 UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka tabrak lari dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com